Vitamin
dan Mineral
A.
Riboflavin
(B2)
Riboflavin
biasanya berkaitan dengan asam fosfat di dalam jaringan untuk membentuk dua
koenzim, flavin mononukleatida (FMN), dan flavin adenine dinukleotida (FAL).
Kedua koenzim ini selanjutnya membawa hydrogen dalam system oksidasi
mitokondria yang penting. NAD bekerja sehubungan dengan dehidrogenase spesifik,
biasanya menerima hydrogen yang dipindahkan dari berbagai zat makanan dan
kemudian mengantarkan hydrogen pada FMN atau FAD. Akhirnya, hydrogen dilepaskan
sebagai ion ke dalam matriks mitokondria untuk dioksidasi oleh hydrogen.
Pada
manusia, defisiensi riboflavin tidak pernah menimbulkan gejala berat tapi
defisiensi riboflavin ringan mungkin terjadi. Defisiensi seperti itu tidak
menyebabkan gangguan pencernaan, rasa terbakar pada kulit dan mata, pecahnya
sudut mulut, nyeri kepala, depresi mental, mudah lupa, dan lain-lain.
Defisiensi
riboflavin biasanya relative ringan, defisiensi ini sering terjadi berhubungan
dengan defisiensi tiamin dan atau niasin. Oleh karena itu, banyak sindrom
defisiensi meliputi pellagra, beriberi, sprue, dan kwashiorkor, mungkin
disebabkan oleh kombinasi defisiensi sejumlah vitamin juga aspek malnutrisi
yang lain.
B.
Vitamin
B12
Vitamin
B12 memiliki beberapa senyawa kobalamin yang mempunyai gugus
prostetik umum. Gugus prostetik berisi kobalt yang mempunyai ikatan koordinasi
serupa dengan besi di dalam molekul hemoglobin. Tampaknya bahwa atom kobalt
berfungsi dalam cara yang hamper sama dengan fungsi atom besi yaitu berikatan
secara reversible dengan zat lain.
Vitamin
B12 menjalankan beberapa fungsi metabolisme yaitu
a. Meningkatkan
pertumbuhan.
b. Meningkatkan
pembentukan dan pematangan sel darah.
c. Bertindak
sebagai koenzim akseptor hydrogen.
d. Sebagai
koenzim untuk mereduksi ribonukleotida menjadi deoksiribonukleotida.
Defisiensi vitamin B12 adalah
sering terjadi demielinisasi serat saraf besar medulla spinalis, terutama
kolumna posterior dan kadang kolumna lateralis. Akibatnya, banyak penderita
anemia pemisiosa menderita kehilangan sensasi perifer yang berat, dan pada
kasus yang berat bahkan menjadi lumpuh.
Penyebab defisiensi vitamin B12 yang
umum bukan karena kurangnya vitamin ini dalam makanan, melainkan defisiensi
pembentukan factor intrinsic yang biasanya diekskresi olah sel parietalis
kelenjar gaster dan penting untuk absorpsi vitamin B12 olah mukosa
ileum.
C.
Asam
Folat (Asam Pteroliglutamat)
Asam
folat berfungsi sebagai pembawa gugus hidroksimetil dan formil. Manfaat asam
folat yang paling penting dalam tubuh adalah dalam sintesis purin dan timin,
yang dibutuhkan untuk pembentukan asam DNA.
Asam
folat seperti vitamin B12 dibutuhkan untuk replikasi gen selular,
dapat menjelaskan fungsi paling penting asam folat yaitu untuk menunjang
pertumbuhan.
Asam
folat merupakan penunjang pertumbuhan yang lebih kuat daripada vitamin B12
dan penting untuk pematangan sel darah merah.
Defisiensi asam
folat adalah terjadinya anemia makrositik yang hampir identik dengan anemia
pernisioca. Anemia ini sering dapat diobati secara efektif dengan asam folat
saja.
D.
Piridiksin
(Vitamin B6)
Piridiksin
terdapat dalam bentuk piridoksal fosfat di dalam sel dan berfungsi sebagai
koenzim pada banyak reaksi kimia yang berhubungan dengan metabolism asam amino
dan protein.
Peran
piridoksin yaitu
a. Sebagai
koenzim dalam proses transminasi untuk sintesis asam amino.
b. Peranan
penting dalam proses metabolisme, terutama metabolism protein.
c. Bekerja
pada transport beberapa asam amino melintasi membrane sel.
Kekurangan
piridoksin dalam makanan pada anak dapat menyebabkan kejang, dermatitis, dan
gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah.
E.
Asam
Pantotenat
Asam
pantotenat terutama diubah menjadi koenzim A di dalam tubuh, yang mempunyai
bayank peranan dalam metabolism dalam sel. Peranannya adalah
a. Konversi
asam piruvat dekarboksilasi menjadi asetil-KoA sebelum masuk dalam siklus asam
sitrat.
b. Degradasi
molekul asam lemak menjadi banyak molekul asetil-KoA
Jadi kekurangan asam pantotenat dapat
menyebabkan metabolisme karbohidrat dan lemak menjadi tertekan.
F.
Asam
Askorbat (Vitamin C)
Asam
Askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang
tahap hidroksilasi dalam pembentukan hidroksiprolin, suatu unsure integral
kolagen. Tanpa Asam Askorbat, menyebabkan serat kolagen yang terbentuk dalam
semua jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah.
Peran
Asam Askorbat untuk pertumbuhan dan kekuatan serat dalam jaringan subkutan,
kartilago, tulang dan gigi.
Defisiensi
Asam Askorbat adalah
a. Berhentinya
pertumbuhan tulang.
Sel
dari epifise yang sedang tumbuh terus berproferasi tapi tidak ada kolagen baru
yang terdapat diantara sel dan tulang mudah fraktur pada titik pertumbuhan
karena kegagalan tulang yang berosifikasi.
b. Kegagalan
penyembuhan luka
Karena
kegagalan sel untuk menyimpan fibrilkolagen dan zat perekat interselular.
c. Dinding
pembuluh darah menjadi sangat rapuh pada skorbut.
Disebabkan
karena
1. Kegagalan
sel endotel untuk saling merekat satu sama lain dengan baik.
2. Kegagalan
untuk terbentuknya fibril kolagen yang biasanya terdapat dalam dinding pembuluh
darah.
Pada skorbut yang hebat, kadang terjadi fragmentasi
sel otot, lesi pada gusi yang disertai dengan gigi goyang, timbul infeksi
mulut, muntah darah, feses berdarah dan pendarahan otak serta akhirnya demam
tinggi.
G.
Vitamin
D
Peranan
vitamin D adalah
a. meningkatkan
absorpsi kalsium dari saluran cerna dan juga membantu mengontrol penyimpanan
kalsium dalam tulang.
b. meningkatkan
pembentukan protein pengikat kalsium dalam sel epitel usus yang membantu
absorpsi kalsium.
c. Berkaitan
dengan keseluruhan metabolism kalsium tubuh dan pembentukan tulang
H.
Vitamin
E
Pada
manusia jarang sekali ditemukan kasus defisiensi vitamin E.
Vitamin E
berfungsi berhubungan dengan asam lemak tidak jenuh yaitu menyediakan
perlindungan untuk mencegah oksidasi lemak tidak jenuh. Bila tidak ada vitamin
E, jumlah lemak tidak jenuh di dalam sel berkurang, menimbulkan kelainan
struktur dan fungsi dari organel selular seperti mitokondria, lisosom dan
membrane sel.
I.
Vitamin
K
Vitamin K
penting untuk pembentukan protrombin, factor VII (prokonvertin), factor IX, dan
factor X oleh hati, yang semua factor ini penting pada koagulasi darah. Oleh
karena itu, bila terjadi defisiensi vitamin K maka pembentukan darah terhambat.
Fungsi vitamin K adalah berhubungan dengan beberapa antikoagulasi seperti
dikumarsol.
J.
Metabolisme
Mineral
Magnesium
Magnesium
terutama dibutuhkan sebagai katalis pada kebanyakan reaksi enzimatik
ontraseluler, terutama yang berkaitan dengan metabolism karbohidrat.
Konsentrasi
magnesium di luar sel hanya 1.8 samapi 2.5 mEq/liter.
Peningkatan
konsentrasi magnesium ektraseluler akan menekan aktivitas system saraf dan
menekan kontraksi otot rangka. Konsentrasi magnesium yang rendah menyebabkan
peningkatan iritabibilas system saraf, vasodilatasi perifer dan aritmia jantung
setelah infark miokard akut.
Kalsium
Kalsium
terdapat dalam tubuh dalam bentuk kalsium fosfat pada tulang.
Kelebihan
jumlah ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dapat menyebabkan jantung
berhenti pada sistol dan dapat bekerja sebagai factor depresan bagi kejiwaan. Bila
ion kalsium rendah dapat menyebabkan lepas muatan serat saraf secara spontan
sehingga menyebabkan tetani.
Fosfor
Fosfor
adalah anion utama cairan intraseluler. Fosfat mempunyai kemampuan berkombinasi
bolak-balik dengan sejumlah besar system koenzim dan juga dengan sejumlah besar
senyawa lain yang penting pada proses metabolisme.
Besi
Fungsi
besi dalam tubuh terutama berkaitan dengan pembentukan hemoglobin.
Dua
pertiga besi dalam tubuh terdapat dalam bentuk hemoglobin walau sejumlah kecil
terdapat dalam bentuk yang lain terutama dalam hati dan dalam sumsum tulang.
Pembawa
electron yang mengandung besi terdapat dalam mitokondria semua sel tubuh dan
penting pada sebagian besar oksidasi yang terjadi dalam sel. Maka besi mutlak
penting untuk mempertahankan system oksidatif di dalam sel jaringan, tanpa besi
kehidupan akan berhenti dalam beberapa detik.
Elemen
Renik Penting Dalam Tubuh
Elemen
renik adalah beberapa elemen yang terdapat dalam tubuh dalm jumlah yang sangat
renik. Tanpa adanya elemen renik adan terjadi sindrom defisiensi spesifik.
Elemen renik paling penting adalah iodium, seng dan flour.
Iodium
Iodium
merupakan elemen esensial untuk pembentukan tiroksin dan triodotironin, dua
hormone esensial itu mempertahankan aju metabolism normal dalam seluruh sel.
Elemen ini berhubungan dengan pembentukan dan fungsi hormone tiroid.
Seng
Seng
adalah bagian integral dari kebanyakan enzim, salah saru yang penting adalah
karbonik anhidrase khusus terdapat dalam konsentrasi yang tinggi di sel darah
merah. Enzim ini yang bertanggungjawab pada penggabungan cepat karbondioksida
dengan air dalam sel darah merah pada peredaran darah kapiler perifer dan untuk
pelepasan cepat karbondioksida dari darah kapiler paru ke dalam alveoli.
Seng
juga merupakan komponen laktat dehidrogenase maka penting untuk konversi antara
asam piruvat dan asam laktat. Seng merupakan komponen beberapa peptidase
penting untuk pencernaan protein dalam saluran cerna.
Flour
Flour
tampaknya bukan elemen yang penting dalam metabolisme tapi keberadaannya dalam
jumlah kecil, flour dalam tubuh akan melindungi gigi dari karies.
Asupan flour
yang berlebih dapat menyebabakan fluorosis menimbulkan gejala ringan seperti
gigi-geligi dengan bercak-bercak, dan dalam keadaan gejala berat yaitu tulang
yang membesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar