Menurut Guyton & Hall dalam
Textbook of Medical Physiology, air liur atau saliva mengandung dua tipe
pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi serus yang mengandung
ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat
dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelu
Menurut Guyton & Hall dalam
Textbook of Medical Physiology, air liur atau saliva mengandung dua tipe
pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi serus yang mengandung
ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk mencernakan karbohidrat
dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan pelumasan atau
perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis.
MENGUKUR PH
Air
liur yang telah ditetesi pereaksi PP dan MO masing-masing menghasilkan tak
berwarna dan warna orange. Tidak berubahnya warna pereaksi setelah dicampur air
liur menunjukkan bahwa air liur memiliki pH asam. Kisaran pH air liur antara
6.2 hingga 7.6 dengan rata-rata 6.7 . Apabila kondisi pH tidak sesuai, maka enzim amylase tidak akan bekerja
secara optimum
(Girindra 1988).
UJI
MILLON
Prinsip
dari uji millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.
Tirosin merupakan asam amino yang mempunyai molekul fenol pada gugus R-nya,
yang akan membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon. Air liur yang telah
mengalami uji millon menghasilkan reaksi positif yakni membentuk endapan. Hal
ini menunjukkan air liur mengandung tirosin sebagai asam amino.
UJI
MOLISCH
dilakukan
untuk menentukan karbohidrat secara umum yang ada di dalam larutan.
Karbohidrat dalam suatu larutan ditandai dengan warna ungu setelah larutan
diberi pereaksi Molisch. Selain diberi pereaksi molisch, larutan juga diberi
asam sulfat pekat guna menghidrasi senyawa larutan menjadi senyawa furtural
atau senyawa furtural yang tersubsidi seperti hidroksimetil furtural.
Air
liur yang telah melalui uji molisch menunjukkan reaksi positif yaitu
menimbulkan cincin ungu. (Kleiner & Dotti 1958).
Amilum
dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amylase. Dalam ludah dan
dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amylase yang bekerja
terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita. Oleh enzim amylase, amilum
diubah menjadi maltosa dalam bentuk maltosa. (McGilvery&Goldstein, 1996)
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Pada test Molish, didapat hasil positif, ditunjukkan dengan terbentuknya cincin ungu dalam larutan diantara lapisan atas yang keruh dan lapisan bawah yang jernih. Cincin ungu terbentuk dari pembentukan furfural atau turunannya (hidroksimetilfurfural) yang disebabkan oleh adanya daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Lalu dengan α-naftol, furfural akan berkondensasi membentuk senyawa berwarna ungu. Hasil ini menunjukkan bahwa pada saliva terkandung senyawa karbohidrat. Diduga karbohidrat tersebut adalah bagian dari struktur musin yang merupakan molekul besar yang tersusun dari 50-86% karbohidrat.
UJI IOD
dilakukan
untuk menentukan pati yang terkandung di dalam air liur. Reaksi positif
(warna biru) hanya spesifik dengan pati . Hal ini disebabkan karena dalam
larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini
menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat
masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks
tersebut (Hart, Harold. 1983. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga).
http://abdisukamaenkromosom.wordpress.com/2011/05/31/enzim/
UJI
OKSIDASI SENYAA FENOL
Senyawa Fenol (C6H3OH) atau hidroksi benzena atau
karbonat termasuk asam lemak (pH 9,9), senyawa organik dengan gugus OH-, sistem
cincin benzena atau aromatik kompleks, sangat peka terhadap oksidasi enzim
fenolase.
Fungsi larutan vitamin C disini adalah menghambat terjadinya oksidasi fenol
oleh enzim PPO dengan cara, vitamin C akan mendonorkan satu elektron kepada radikal bebas pada ekstrak membentuk semidehidroaskorbat yang tidak
bersifat reaktif dan selanjutnya mengalami reaksi disproporsionasi membentuk
dehidroaskorbat yang bersifat tidak stabil. Dehidroaskorbat akan terdegradasi
membentuk asam oksalat dan asam treonat. Dengan
demikian maka tabung 2 tidak terjadi perubahan warna ( putih ).
Reaksi kimia yang terjadi :
...
asan atau
perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh kelenjar parotis.
MENGUKUR PH
Air
liur yang telah ditetesi pereaksi PP dan MO masing-masing menghasilkan tak
berwarna dan warna orange. Tidak berubahnya warna pereaksi setelah dicampur air
liur menunjukkan bahwa air liur memiliki pH asam. Kisaran pH air liur antara
6.2 hingga 7.6 dengan rata-rata 6.7 . Apabila kondisi pH tidak sesuai, maka enzim amylase tidak akan bekerja
secara optimum
(Girindra 1988).
UJI
MILLON
Prinsip
dari uji millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi.
Tirosin merupakan asam amino yang mempunyai molekul fenol pada gugus R-nya,
yang akan membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon. Air liur yang telah
mengalami uji millon menghasilkan reaksi positif yakni membentuk endapan. Hal
ini menunjukkan air liur mengandung tirosin sebagai asam amino.
UJI
MOLISCH
dilakukan
untuk menentukan karbohidrat secara umum yang ada di dalam larutan.
Karbohidrat dalam suatu larutan ditandai dengan warna ungu setelah larutan
diberi pereaksi Molisch. Selain diberi pereaksi molisch, larutan juga diberi
asam sulfat pekat guna menghidrasi senyawa larutan menjadi senyawa furtural
atau senyawa furtural yang tersubsidi seperti hidroksimetil furtural.
Air
liur yang telah melalui uji molisch menunjukkan reaksi positif yaitu
menimbulkan cincin ungu. (Kleiner & Dotti 1958).
Amilum
dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amylase. Dalam ludah dan
dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amylase yang bekerja
terhadap amilum yang terdapat dalam makanan kita. Oleh enzim amylase, amilum
diubah menjadi maltosa dalam bentuk maltosa. (McGilvery&Goldstein, 1996)
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University Press: Surabaya
Pada test Molish, didapat hasil positif, ditunjukkan dengan terbentuknya cincin ungu dalam larutan diantara lapisan atas yang keruh dan lapisan bawah yang jernih. Cincin ungu terbentuk dari pembentukan furfural atau turunannya (hidroksimetilfurfural) yang disebabkan oleh adanya daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Lalu dengan α-naftol, furfural akan berkondensasi membentuk senyawa berwarna ungu. Hasil ini menunjukkan bahwa pada saliva terkandung senyawa karbohidrat. Diduga karbohidrat tersebut adalah bagian dari struktur musin yang merupakan molekul besar yang tersusun dari 50-86% karbohidrat.
UJI IOD
dilakukan
untuk menentukan pati yang terkandung di dalam air liur. Reaksi positif
(warna biru) hanya spesifik dengan pati . Hal ini disebabkan karena dalam
larutan pati, terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena
adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini
menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat
masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks
tersebut (Hart, Harold. 1983. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga).
http://abdisukamaenkromosom.wordpress.com/2011/05/31/enzim/
UJI
OKSIDASI SENYAA FENOL
Senyawa Fenol (C6H3OH) atau hidroksi benzena atau
karbonat termasuk asam lemak (pH 9,9), senyawa organik dengan gugus OH-, sistem
cincin benzena atau aromatik kompleks, sangat peka terhadap oksidasi enzim
fenolase.
Fungsi larutan vitamin C disini adalah menghambat terjadinya oksidasi fenol
oleh enzim PPO dengan cara, vitamin C akan mendonorkan satu elektron kepada radikal bebas pada ekstrak membentuk semidehidroaskorbat yang tidak
bersifat reaktif dan selanjutnya mengalami reaksi disproporsionasi membentuk
dehidroaskorbat yang bersifat tidak stabil. Dehidroaskorbat akan terdegradasi
membentuk asam oksalat dan asam treonat. Dengan
demikian maka tabung 2 tidak terjadi perubahan warna ( putih ).
Reaksi kimia yang terjadi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar