A. Crustacea
a.
Tubuh terdiri dari cephalotoraks (kepala dan
dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Pada bagian anterior
(ujung depan), memiliki tubuh yang besar dan lebih
lebar, pada bagian posterior (ujung belakang) memiliki tubuh
kecil.
b.
Pada bagian kepala memiliki gabungan lima somit yaitu sepasang antena
pertama (antenula), sepasang antena kedua (antenna), sepasang mandibula, dan dua pasang
maksilla yang membantu proses makan.
c.
Pada bagian dada terdiri dari delapan segmen dan memiliki
tiga pasang maksiliped, sepasang cheliped, dan empat pasang
periopod (kaki jalan).
d.
Pada bagian abdomen terdiri dari
enam segmen dan memiliki lima pasang pleopod
(kaki renang) dan sepasang uropod.
e.
Punya dua pasang antena.
f.
Tidak mempunyai sayap.
g.
Alat mulut terdapat mandibula.
h.
Resprirasi dilakukan dengan insang dan permukaan tubuh.
i.
Ujung akhir posterior dari somit
disebut telson 17, pada ujung anterior terdapat rostrum.
j.
Habitat di perairan
baik di perairan darat maupun perairan laut.
Kebanyakan
jenis dari Crustacea tingkat rendah didominasi oleh plankton laut dan tawar.
Copepoda, krill, dan rebon merupakan salah satu contoh Crustacea yang
memiliki peran penting dalam rantai makanan di
perairan, yaitu sebagai penghubung antara fitoplankton
dengan predator.
B. Insecta
a. Tubuh dapat dibedakan atas caput,
thoraks dan abdomen.
b. Diantara caput dan thorax terdapat
leher yang disebut cerviks yang tertutup oleh kutikula yang fleksibel.
c. Waktu istirahat, sayap bagian
posterior tertutup oleh sayap anterior.
d. Tepat di bawah mata terdapat
cekungan.
e. Alat mulut
terdapat mandibula.
f. Punya sepasang
antena.
g. Pada kedua sisi caput terdapat mata
majemuk (mata facet) warna hitam.
h. Diantara kedua basis antenna
terdapat satu mata sederhana yang disebut ocellus.
i. Sternum pada masing-masing segmen
dari thorax melekat sepasang akstremitas yang berfungsi sebagai kaki.
j. Mempunyai empat pasang kaki.
k. Abdomen terdiri atas 10 segmen,
masing-masing diperkuat dengan eksoskeleton yang disebut tergum pada bagian
dorsal. Pada bagian ventral disebut sternum.
l. Alat respirasi berupa trakea.
m. Habitat berada di darat
C. Myriapoda
Chilopoda
Karakter Chilopoda adalah
1.
Tubuhnya
pipih dorso ventral
2.
Terdiri
dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas kecuali
dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
3.
Antenae
panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
4.
Pada
bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun
5.
Pada
segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
6.
Maksiliped
berfungsi untuk membunuh mangsanya
7.
Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang .
8.
Habitat di bawah batu-batuan, timbunan tumbuhan yang telah membusuk,
dibawah batang kayu mati.
Diplopoda
a.
Tubuh
berbentuk silindris, ada yang bersegmen dan ada yang tidak.
b.
Mempunyai
dua pasang kaki, kecuali segmen dada.
c.
Mempertahankan
diri dengan menggulung tubuh, atau mengeluarkan bau yang tidak sedap.
d.
Pada
kepala terdapat sepasang antenna dan sepasang mata yang dinamakan ocelli.
e.
Bentuk
tubuh bulat, panjang, dan memiliki banyak kaki .
f.
Pada
bagian mulut terdapat sepasang mandibula dan maxilla.
g.
Pada
antenna terdapat rambut penciuman dan pada segment ada kelenjer pembau
terbuka kearah ventral.
h.
Respirasi
denagn trakea yang tidak bercabang.
i.
Habitat
ditempat lembab dan gelap, umumnya didarat
D. Arachnoidea
a. Tubuh terdiri dari cephalotoraks (kepala dan
dada menjadi satu) serta abdomen (perut)
b. Tidak memiliki Antena dan tidak
memiliki mandibulai sejati
c. Sepasang exkremitas yang pertama
berguna sebagai penjepit yang disebut Chelicerae
d. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian, bagian anterior ialah cephalothorax dan bagian posterior ialah abdomen
e. Mempunyai 6 pasang alat tambahan
yang beruas pada cephalothorax.
f. Punya kelenjar racun yang terletak
di Chelicerae.
g. Empat
pasang ekstermitas lain merupakan kaki-kaki lain.
h. Pada
jenis laba-laba, makanan berupa cairan yang dihisap dengan mulut.
i.
Ekstermitas kedua disebut pedipalpi. Basis
pedipalpi disebut maksila berguna sebagai rahang untuk menekan atau mengunyah
makanan. Pada hewan jantan padipalpi sekaligus berfungsi untuk kopulasi.
2.
Jelaskan bagaimana mekanisme molting pada serangga!
Proses molting pada serangga,
setidaknya, melewati tiga tahap, yaitu apolysis,
ecdysis, dan sklerotinisasi. Ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut
1. Apolysis
Apolysis
adalah pelepasan kutikula lama. Pada tahap ini, hormon molting dilepaskan ke
dalam haemolymph dan kutikula lama terpisah dari sel epidermis yang berada di
bawahnya. Ukuran epidermis akan meningkat karena mitosis dan kemudian kutikula
baru dihasilkan. Enzim yang disekresikan oleh sel epidermis mencerna
endokutikula lama.
2. Ecdysis
Ecdysis
adalah pembentukan kutikula baru. Tahap ini dimulai dengan pemisahan kutikula
lama, biasanya dimulai pada garis tengah sisi dorsal thoraks. Pemisahan
terjadi,terutama, karena tekanan haemolymph yang dipaksa masuk menuju thoraks
oleh kontraksi otot abdomen yang disebabkan karena serangga menerima udara atau
air. Setelah ini, serangga akan keluar dari kutikula lama.
3. Sclerotinisasi
Sclerotinisasi adalah pengerasan kutikula baru. Kutikula
baru yang baru terbentuk, sangat lembut dan pucat sehingga ini merupakan saat
yang sangat rentan bagi serangga. Dengan demikian, serangga harus melakukan
pengerasan (hardening) terhadap kutikula baru tersebut. Sklerotinisasi terjadi
setelah satu atau dua jam, dimana eksokutikula akan mengeras dan menjadi gelap.
Pada serangga dewasa, sayap akan berkembang karena kekuatan haemolymph yang
masuk melalui vena sayap.
3.
Gambar dan beri penjelasan tentang struktur
eksoskeleton pada phylum Arthrophoda dan apa fungsi eksoskeleton jelaskan!
Struktur eksoskeleton
Eksoskeleton
dibentuk oleh dua lapisan, yaitu epidermis di sebelah dalam, dan kutikula
di sebelah luar. Jika bagian kutikula bersifat “keras” namun rapuh, sebaliknya
epidermis bersifat lunak, namun lebih fleksibel. Kutikula dibagi menjadi dua
lapisan yaitu, epikutikula
yang tipis dan terletak paling luar, serta prokutikula yang terletak di dalamnya.
Epikutikula terdiri atas bahan lilin di sebelah luar dan lipoprotein.
Sementara itu, prokutikula terdiri atas bahan kitin, protein
dan bahan lain. Prokutikula masih dibagi lagi menjadi dua lapisan yaitu eksokutikula
yang mengandung bahan kutikulin dan bahan warna (pigmen); dan endokutikula.
Epikutikula
yang tebalnya kurang dari 2 µm membentuk lapisan yang bertanggung jawab
terhadap sifat anti air dari kutikula. Di bagian luar terdapat lapisan kutikulin
yang membentuk kekuatan epikutikula, di samping lapisan lilin yang merupakan
campuran dari berbagai macam lemak (hidrokarbon, asam lemak, alkohol, ester,
sterol, dan aldehid) dan protein.
Prokutikula
adalah bagian utama dari kutikula, dan mengalami sklerotisasi (pengerasan).
Komponen utama dari prokutikula adalah kitin dan protein.
Fungsi
eksoskeleton
a. Pergantian
kulit (moulting)
Eksokeleton bersifat
tidak dapat diregang. Oleh karena itu, jika ukuran tubuhnya membesar, maka
serangga harus memperbaharui ukuran eksoskeletonnya, atau dengan kata lain,
mengganti dengan eksoskeleton yang baru, dan peristiwanya disebut pergantian
kulit atau moulting,
yang prosesnya adalah sebagai berikut.
a) Kutikula
lama mulai terlepas dari tempat melekatnya (sel epidermis) dan terbentuklah
celah di antara kutikula lama dengan sel epidermis. Peristiwa ini disebut apolisis.
b) Sel-sel
epidermis membesar dan membelah.
c) Cairan
molting kaya enzim yang terdiri dari proteinase dan kitinase
disekresikan ke dalam celah di antara kutikula lama dan sel epidermis dan mulai
mencernakan endokutikula lama sedikit demi sedikit. Cairan ini diserap kembali
segera sebelum pelepasan kulit berlangsung. Beberapa jenis serangga memakan
kulit yang lepas untuk mendapatkan kembali cairan molting ini.
d) Sel-sel
epidermis mulai menghasilkan kutikula baru.
e) Bila
sel-sel epidermis sudah terbentuk sempurna, sel-sel kulit (sel epitel)
mengeluarkan sekresi yang akan membentuk lapisan lilin pada epikutikula
(lapisan terluar kutikula).
f) Kutikula
lama pecah pada daerah dorsal toraks.
g) Kutikula
yang baru terbentuk ini masih lentur. Dengan tekanan darahnya, serangga
meregangkan kulit barunya.
h) Beberapa
saat kemudian, kutikula baru akan mengeras dan mulai menjalankan fungsinya.
b. Eksoskeleton
sebagai pelindung tubuh
Kutikula
yang kuat merupakan faktor yang mendukung ketahanan eksoskeleton serangga
terhadap guncangan dan gangguan dari luar tubuhnya. Bangunan eksoskeleton pada
serangga yang berbentuk pipa jauh lebih kuat daripada endoskeleton pada
vertebrata, apalagi jika dikombinasikan dengan bobot serangga yang (sangat)
ringan, maka lengkap kekuatan eksoskeleton ini dalam melindungi tubuh serangga.
Lilin yang terdapat pada epikutikula merupakan bahan yang tahan air (hidrofobik),
sehingga air tidak sanggup menembus kutikula. Sementara itu, bahan kitin dapat
mengeras sekaligus lentur dan menjadi pelindung keseluruhan eksoskeleton.
c. Eksoskeleton
sebagai tempat tumbuhn dan pelekatan alat tubuh.
Selain
berfungsi sebagai penutup dan pelindung, pada bagian luar eksoskeleton tumbuh
alat-alat yang kebanyakan berfungsi sebagai sensor, misalnya seta. Seta atau
“rambut” ini ibaratnya “antena” untuk menangkap hal-hal menguntungkan atau
merugikan yang berasal dari luar tubuh, kemudian meneruskan informasi tersebut
ke sistem saraf pusat untuk ditanggapi. Perhatikan gambar lalat di atas ini.
Seta yang tumbuh di permukaan tubuh ini menghubungkan lalat dengan dunia
luar tubuh. Jika seta ini bergerak, misalnya karena kibasan tangan anda, maka
hal ini sudah cukup untuk mengalirkan informasi ke sistem saraf pusat
melalui sel saraf yang terdapat di bagian pangkal seta, bahwa terdapat bahaya.
Sementara itu, bagian
dalam eksoskeleton juga menjadi tempat perlekatan sistem alat dalam, misalnya
sistem pernapasan, pencernaan, dan perototan. Tidak aneh, jika serangga
berkembang menjadi organisme dengan tingkat efisiensi pengelolaan tubuh yang
sangat tinggi.
4.
Jelaskan secara singkat proses pertukaran gas pada
insecta dan lengkapi dengan gambar!
Proses respirasi
pada serangga merupakan proses pengambilan oksigen (O2), untuk
diproses dalam mitokondria. Baik serangga terestrial maupun akuatik membutuhkan
O2 dan membuang CO2, namun pada keduanya terdapat
perbedaan jelas yaitu di udara terdapat 20% oksigen, sedang di air 10%. Oleh
karena itu, kecepatan difusinya juga berbeda, di air 3x 106 lebih
kecil daripada kecepatan diffusi O2 di udara.
Sistem pernafasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem terbuka
dan sistem tertutup. Digunakan organ yang disebut spirakulum
(spiracle), juga tabung-tabung trakhea dan trakheola.
Tekanan total dari udara sebenarnya merupakan jumlah tekanan gas N2,
O2, CO2 dan gas-gas lain. O2 sendiri masuk ke
dalam jaringan dengan satu proses tunggal: adanya tekanan udara dalam jaringan.
Tekanan O2 dengan demikian harus lebih besar daripada tekanan udara
dalam jaringan, sebaliknya tekanan CO2 dalam jaringan harus lebih
besar dibanding yang ada di udara.(lihat gambar sel respirasi). Laju diffusi
diukur dengan rumus 1/d (sebagai suatu peristiwa diffusi pasif).
Pada umumnya serangga akuatik kecil luas permukaan tubuhnya lebih besar
daripada volumenya, sehingga diffusi O2 dapat berjalan dengan baik
berhubung luas permukaan yang cukup untuk akomodasi aliran O2 dari
luar tubuh. Sebaliknya pada serangga yang ukurannya lebih besar, harus dibantu
dengan menggunakan kantung udara (air-sacs), yang mengumpulkan udara dengan
mekanisme kontraksi, yang harus didukung oleh suatu sistem pemanfaatan energi.
Contohnya pada beberapa jenis belalang yang mampu hidup di dalam air.
Sistem respirasi terbuka banyak digunakan oleh serangga-serangga
darat dan beberapa jenis serangga air, sedang sistem tertutup digunakan
oleh serangga air, yang tidak menggunakan spirakulum, antara lain untuk
mencegah supaya jangan terjadi evapotranspirasi.
Pada kepik air (Belastomatidae) digunakan apa yang disebut "insang
fisis" atau physical gill digunakan untuk mengumpulkan gelembung,
dan jaringan mengambil O2 dari dalam gelembung-gelembung udara yang
disimpan. Jika tekanan parsial O2 menurun,tekanan udara di dalam air
menjadi lebih besar, akan ada gerakan udara dari dalam air ke dalam tubuh
serangga, sehingga terkumpullah gelembung-gelembung udara. Apabila di dalam
gelembung udara yang disaring tersebut sudah terkandung terlalu banyak N2,
maka serangga akan muncul ke permukaan dan membuka mulut.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air
dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara.
Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang
terlarut diambil langsung (bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini
sering juga disebut sebagai insang fisis khusus (special physical gill).
Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih
lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal
gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biologis.
5.
Jelaskan bagaimana sistem saraf dan sistem digesti
pada class Insecta!
Sistem saraf
Sistem
syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa mata faset
(majemuk), antenna, alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera)
dan alat pendengar, alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang). Beberapa segmen ganglia
anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan
organ indera lain yang terpusat dikepala.
Sistem
pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan pada
beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung
otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan dicerna secara mekanis
di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. Dari
mulut makanan masuk ke kerongkongan lalu ke tembolok. Dari tembolok makanan
yang telah disimpan beberapa waktu masuk ke empedal yang berdinding gigi kitin.
Selanjutnya makanan masuk ke lambung. Pada lambung terdapat enam pasang
kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim. Makanan yang telah dicerna menjadi
sari-sari makanan diserap oleh usus dan diedarkan keseluruh tubuh oleh hemolimfa.
Sisa pencernaan sementara disimpan di rectum berupa feses. Selanjutnya,
dikeluarkan melalui anus.
6.
Jelaskan apakah yang kamu ketahui tentang:
a.
Spineret
spinneret adalah kelenjar yang mampu menghasilkan benang sutera
yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat yang terletak di bagian
belakang tubuhnya pada laba-laba
b.
Telson
telson adalah uropoda yang terdiri dari bagian luar
( exopoda) dan bagian dalam (endopoda) serta bagian ujungnya meruncing
c.
Urophoda
Urophoda
adalah alat kemudi berenang pada ujung posterior dari spesies crustacea yang berjumlah sepasang
d.
Calisera
Kalisera merupakan alat tambahan
pada mulut berupa alat sengat pada kelas Arachnoidea yang
berjumlah sepasang pada cephalotoraks
e.
Pedipalpus
Pedipalpus merupakan alat tambahan
pada mulut berupa capit pada cephalotoraks pada kelas Arachnoidea yang
berjumlah sepasang
f.
Spirakel
spirakel
adalah pembuluh trakea yang bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka
luar (eksoskeleton). Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat
kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh.
7. Jelaskan
bagaimana mekanisme sistem ambulakral pada echinodermata!
Sistem
gerak Echinodermata menggunakan kaki ambulakral. Mekanisme gerak melalui sistem
kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk melalui madreporit
kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah
itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki
tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke
luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah
tempat.
8.
Apakah fungsi dari: madreporit, pedicelaria dan
ampula pada Echinodermata? Jelaskan!
Madreporit
Madreporit merupakan saluran penghubung air laut dengan sistem pembuluh air
yang ada dalam tubuh yang berfungsi sebagai lubang tempat masuknya
air dari luar tubuh.
Pediselaria
Pediselaria adalah duri
yang terdapat pada tubuh Asteroidea duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi
bentuk seperti catut. Pediselaria berfungsi untuk menangkap makanan serta
melindungi permukaan tubuh dari kotoran.
Ampula
Ampula adalah sebuah
bagian dari sistem alat gerak echinodermata yang disebut sistem ambulakral.
Ampula sebuah ruangan yang mampu berkontraksi dan relaksasi menyedot dan mengeluarkan
air ke dalam sistem ambulakral tersebut.
9.
Jelaskan cara-cara dari Phylum Echinodermata dalam
upaya untuk mempertahankan diri dari pemangsa!
Echinoidea memperahankan diri dengan terdapanya duri
yang tajam di permukaan tubuhnya.
Echinodermata cenderung bersembunyi untuk melindungi
diri dari predator serta hantaman gelombang laut.
Ophiuroidea mempertahankan
diri dengan bersembunyi di balik batu
karang ataupun mengubur dirinya dalam pasir.
10. Jelaskan
mengapa Cucumbers berbeda dengan Echinodermata yang lain? Jelaskan jawabanmu!
Echinodermata
adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya
rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Cucumbers berbeda dengan Echinodermata yang lain karena Cucumbers atau teripang
memiliki duri yang halus sedangkan Echinodermata yang lain yang rata-rata memiliki duri yang tersusun
atas suatu
lempeng kalsium karbonat yang disebut testa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar