Antera
Benangsari(stamen)
umumnya terdiri dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera). Antera
atau kotak sari pada umumnya terdiri atas 4 kantong polen atau mikrosporangia.
Pada saat antera masak, dua sporangia pada masing-masing sisi akan menyatu
menjadi teka. Pada awal perkembangan antera mampu membelah dan disebut dengan
mikrosporofil. Mikrosporofil membelah menghasilkan 4 sel haploid yang disebut
mikrospora, selanjunya mikrospora membelah membentuk 2 sel yaitu sel tabung dan sel generatif yang berukuran lebih kecil.
Kedua sel tersebut diselubungi suatu butiran serbuk sari. Bila serbuk sari
masak maka antera membuka dan menebarkan butir serbuk sari tersebut. Pada
angiospermae, butir serbuk sari sebagai gametofit jantan yang menghasilkan sperma.
Jumlah benangsari suatu tanaman berfariasi, tergantung jumlah dan susunan
stamen. Bagian-bagian benang sari adalah sebagai berikut:
1. Tangkai
sari (filamen)
Tersusun oleh sel-sel
parenkimatis yang memiliki vakuola tanpa ruang antar sel, sel-sel tersebut
seringkali mengandung pigmen.
2. Kepala
sari (anthera)
Memiliki struktur yang
kompleks, tersusun atas sel yang berlapis-lapis, dibagian tengah terdapat
lokulus yang berisi butir-butir polen. Bhojwani dan Bhatnagar(1978)membagi
lapisan dinding antera menjadi 4, yaitu:
a. Epidermis(eksotesium)
Merupakan lapisan
paling luar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b. Endotesium
Umumnya endotesium
terdiri dari satu lapis sel, walaupun ada juga yang terdiri dari beberapa lapis
sel. Struktur endotesium berserabut,sehingga dikenal sebagai lamina fibrosa.
Lapisan ini berfungsi membantu pembukaan antera.
c. Lapisan
tengah
Terdiri dari 2-3 lapis
sel. Saat antera berkembang, lapisan tengah menjadi tertekan dan memipih
sehingga sering disebut sebagai lapisan tertekan.
d. Tapetum
Merupaka lapisan terdalam dinding
antera dan berkembang maksimum pada saat terbentuknya tetrad mikrospora.
Lapisan tapetum berfungsi member makan pada sel-sel sporogen yang sedang
berkembang dngan jalan membberikan isi selnya selama perkembangan mikrospora.
Pada angiospermae yang telah maju tingkatanya, tapetum mengeluaarkan isi selnya
secara berkala sehingga dinding selnya tidak mengalami lisis dan sisa selnya
masih dapat dilihat selama perkembangan mikrospora (Isserep, 2003)
Antera Glycine max young
Antera
Glycine max muda terdiri dari suatu
masa sel yang homogen serta dikelilingi lapisan epidermis. Lapisan dinding
antera belum terlihat jelas. Kemungkinan karena antera masih dalam tahap
pembelahan lapisan pariental primer untuk menghasilkan dinding antera. Beberapa
sel hipodermalnya berukuran besar, memanjang ke arah radial dan intinya jelas.
Sel-sel ini disebut sel arkesporangium. Sel arkesporangium ini yang nantinya
akan membelah secara periklinal menghasilkan sel pariental primer dan sel
sporogen primer untuk menghasilkan antera dan sel induk mikrospora.
Antera Glycine max old
Dari
hasil pengamatan dapat diketahui Antera Glycine
max old memiliki struktur yang lebih kompleks daripada Antera Glycine max young. Pada Antera Glycine max old, terlihat adanya dinding
antera yang berlapis dan di bagian dalamnya terdapat lokulus yang berisi polen.
Dinding Antera Glycine max old
terdiri dari 4 lapis, yaitu:
a)
epidermis, lapisan terluar yang selnya memipih dan membentuk tonjolan.
b)
endotesium, susunan selnya tak teratur dan berserabut.
c)
Lapisan tengah, terdiri dari 2 lapis sel yang pipih.
d)
tapetum, sel-selnya banyak mengandung plasma.
Antera Lilium sp
Antera
Lilium sp memiliki struktur yang
kompleks. Terdapat 4 lokuli yang berisi butir-butir serbuk sari. Pada dinding
antera ini terlihat ada 4 lapisan, yaitu:
a)
epidermis, lapisan terluar yang selnya memipih, membentuk tonjolan dan
berserabut.
b)
endotesium, susunan selnya tak teratur dan berserabut.
c)
Lapisan tengah, terdiri dari 2 lapis sel yang pipih.
d)
tapetum, inti selnya terlihat jelas dan sel-selnya banyak mengandung plasma.
Pollen
Pada
umumnya pollen yang baru saja terbentuk masih mempunyai sitoplasma dan
sel-selnya akan segera bertambah volumenya dengan sangat cepat. Hal ini diikuti
dengan vakuolalisasi dan perpindahan inti dari bagian tengah menuju ke bagian
yang berdekatan dengan dinding sel. Pada tanaman tropis biasanya individu akan
segera membelah, tetapi pada tanamna yang hidup di daerah dingin terdapat fase
istirahat selama beberapa saat.
Petumbuhan
buluh pollen merupakan mula dari pengembangan gametofit jantan. Mikrospora yang
bebas disebut dengan pollen. Butir pollen merupakan organ istirahat tanaman.
Peningkatan air akan cenderung meningkatkan jumlah aktivitasnya. Faktor-faktor
yang berpengaruh pada perkecambahan pollen dan pertumbuhan buluh pollen antara
lain adalah ketersediaan karbohidrat, kalsium, energy, hormone tanaman, dan
factor-faktor fisik lain seperti temperature, cahaya, dan air.
Pertumbuhan
buluh pollen merupakan hasil dari perluasan polar secara cepat dari suatu sel
tunggal. Buluh pollen muncul dari germpore menembus pollar. Secara visual
pollen yang matang dapat diseteksi dari perubahan warna dan kelekatan
butir-butir pollen. Perubahan warna pada permukaan butir pollen dari kuning
pucat menjadi kuning terang mengidntifikasi adanya peningkatan spora pollenin.
2 lapisan butir pollen yaitu :
a. Eksin
Tersusun dari
sporolenin sebagai pewarna pada pollen. Terdiri atas ektiksin dan endeksin.
Berdasarkan ornamentasinya pollen dibagi menjadi 2 yaitu sektin(lapisan yang
memiliki ornamentasi) dan neksin (lapisan yang tidak memiliki ornamentasi)
b. Intin
Tersusun dari peptoselulosa yang
mengandung polisakarida dan enzim prekusor.
Pollen Lilium sp
Butir-butir
pollen tersimpan dalam lokulus dari antera dan dinding pollen bertipe
retikulata.
Proses
pembentukan dan pemasakan pollen disebut mikrosporogenesis.
Pollen
merupakan mikrospoa dewasa yang telah lepas dari tetrad.
Punya
2 lapisan dinding yaitu ektin dan intin.
Setelah
masak pollen keluar melalui stomium
Pollen Cucumis sp
Komponen
kimia terdiri-dari protein, karbohidrat, lemak, abu, dan air.
Dinding
pollen terdiri-dari eksin dan intin.
Pollen
yang masak vakuola menghilang karena desakan sitoplasma.
Ciri
pollen yang masak yaitu pola ukuran tertentu, terdapat bahan lipoid, duri, dan alat tambahan lainnya.
Pollen Hibiscus sp
Mempunyai
2 lapisan dinding yaitu eksin dan intin
Setelah
antera masak, pollen keluar melalui stomium.
Tipe
pollennya yaitu tipe suksesif
Pollen
mempunyai 2 tipe yaitu suksesif dan simultan
Biji dan Ovulum
Secara
umum biji mengandung unsure-unsur yang sama yaitu embrio dan cadangan makanan
serta diselubungi oleh kulit biji. Pada sebagian tumbuhan, nucleus dan
endosperm sebagai tempat cadangan serta kulit biji yang menyelbunginya.
Integument pada biji berkembang jadi kulit biji atau testa. Sel telur yang
dibuahi berkembang jadi embrio dan sel endosperm primer bermitosis jadi
endosperm. Susunan kulit biji biasanya terdiri dari epidermis dan jaringan yang
berdinding tebal yang terdapat disebelah dalam epidermis.
Berdasarkan
ada tidaknya endosperm biji dibedakan2 tipe :
1. Endosperma
2. Non
endosperma
Setiap
ovlum melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji yang
mengandung satu berkas pembuluh. Bakal biji terdiri dari jaringan
tengah/nuselus, dilingkari dengan integument luar dan integument dalam. Kedua
integument mengelilingi satu saluran yang bermuara ke pori disebut mesofil.
Daerah nuselus, integument dan funikulus yang berhubungan disebut kalaza,
sering terletak berhadapan dengan mesofil. Ovulum terdapat pada daerah dinding
bakal buah dalam (adaksial) yang disebut plasenta.
Biji
carica papaya
Biji merupakan hasil fertilisasi antara
ovum dan sel sperma.
Bagian-bagian biji yaitu
1. Kulit
biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari integument
(selaput bakal biji), kulit biji terdiri dari lapisan kulit luar (testa) dan
lapisan kulit dalam (tegmen).
2. Tali
pusar (funiculus)
Merupakan bagian yang menghubungkan
biji dengan rembuni.
3. Inti
biji (nuselus seminis)terdiri dari
a. Lembaga
(embrio)
Merupakan calon tumbuhan baru yang
akan jadi tumbuhan baru.
Bagian:
a) Akar
lembaga (radikula): akar lembaga ini menghadap kea rah liang biji.
b) Daun
lembaga (cotiledon): daun pertama suatu tumbuhan.
c) Batang
lembaga (caudalis): batang lembaga serta calon daun merupakan bagian lembaga
dinamakan pucuk lembaga(plumula)
b. Putih
lembaga ( albumin)
Adalah jaringan yang jadi cadangan
makanan bagi bagian lembaga. Putih lembaga disebut juga endosperm.
Ovulum
Lilium sp
Ovulum berada
dalam ovarium dapat mengandung 1 atau lebih ovulum.
Ovulum terdiri
atas nuselus yang mengelilingi oleh 1 atau 2 integumen dan menempel pada
plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut funiculus.
Integument
ovulum akan berkembang jadi kulit biji.
Nuselus biasanya
ada di bawah lapisan paling luar pada ujung mikrofil yang disebut sel induk
megaspore.
Ovulum
berkembang dari plasenta ovarium.
Di dalam ovulum
terdapat kantong embrio yang berisi yaitu satu ovum, dua sel sinergid, dua
badan polar dan tiga sel anti-poda.
Seluruh
permukaan dan bagian ovulum tertutup kutikula. Kutikula luar menutupi funiculus
dan integument luar sedangkan kutikula tengah terdapat diantara integument
dalam dan nuselus.
Pada bagian ujung o vum terdapat celah yang
disebut mikrofil yang dibentuk oleh lapisan integume.
Bryophyta
Bryophyta atau lumut merupakan
tumbuhan yang dapat melakukan dua adaptasi yang memungkinkan untuk di tanah
yaitu pertamakalinya tubuhnya diselubungi kutikula. Sehingga dapat mengurangi penguapan.
Krdua gametnya berkembang dalam gametangia. Fertilisasinya berkembang didalam
gamet pelindungnya. Lumut belum mempunyai jaringan pengangkut maka masuknya air
ke dalam tubuhnya melalui imbibisi, lalu didstribusikan ke bagian-bagian
tumbuhan baik secara difusi dan kapilaritas maupun aliran sitoplasma. Sistem
pengankutan air semacam itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup dirawa dan
yempat yang lembab.
Lumut berwarna hijau karena
mempunyai plastida yang menghasilkan klorofil a dan klorofil b sehingga
hidupnya autotrof. Tumbuhan ini dibedakan atas gametofit dan sporofitnya.
Tumbuhan ini juga dianggap peralihan tumbuhan berthallus ke tumbuhan kormus.
Pada tumbuhan lumut terdapat
Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:
a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoid
b. alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum
a. Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermtozoid
b. alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum
Pada tumbuhan lumut terdapat
gametangia yaitu :
Alat kelamin jantan yaitu anteridium
yang menghasilkan spermatozoid
Alat kelamin betina yaitu arkegonium
yang menghasilkan ovum.
Jika kedua
gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika
terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).Gerakan spermatozoid
ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia
berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
Sporogonium adalah badan penghasil spora,
dengan bagian bagian :
a.
Vaginula (kaki)
b.
Seta (tangkai)
c.
Apofisis (ujung seta yang melebar)
d. Kotak Spora
: Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak spora)
Dibagi menjadi 3 kelas
:
Hepaticeae
Sering disebut lumut
hati karena bentuknya seperti hati dan menempel diatas permukaan tanah yang
lembab atau terapung diatas air.
Contoh : Marchantia polimorpha dan Riccia sp
Anthocerotaceae
Lumut ini juga sering
disebut lumut tanduk, habitatnya ditepi sungai, danau, sepanjang selatan. Lumut
ini mengalami metagenesis dimana diantaranya fase gametofit dan sporofit.
Contoh : Anthoceros laevis
Lumut daun / Musci
Cirinya :
Mempunyai bagian yang menyerupai
batang dan daun
Mirip batangnya tegak
dan berdaun tebal
Memiliki rhizoid
multiseluler bercabang
Didalam kapsul kadang
terlihat gigi peristom
Contoh : Politrichum sp
Metagenesis Bryophyta
Sporofit
Funaria sp
Tersusun atas :
Kaki kecil menancap
pada cabang arkegonium
Seta, bentuknya gigi
panjang berwarna coklat kemerahan pada ujung atas membawa kapsula. Susunan
anatomisnya :
Silinder pusat,
tersusun atas sel berdinding
Korteks tersusun atas
sel berdinding tebal berfungsi memperkuat sehingga dapat menopang kapsula
dengan kuat.
Epidermis selnya
berkutikula
Kapsula berbentuk
seperti buah pir , semula berwarna hijau hingga kuning oranye, terdiri atas
apofisis, epidermis, daerah spons, silinder pusat.
Anteridia
Riccia sp
Anteridium dan arkegoniumnya
tumbuh pada thallus yang berbeda.
Anteridium menghasilkan
sel gamet jantan yaitu spermatozoid
Pembuahan terjadi pada
musim hujan , spermatozoid akan berenang pada air hujan menuju ke arkegoniofor.
Pertumbuhan anteridium
dipengaruhi oleh lamanya penyinaran dan suhu.
Jika anteridium masak
sel dindingnya akan menyerap air, menjadi lendir dan mengembang hingga
spermatozoid keluar dan terkumpul dalam tetesan air hujan yang terletak diatas
anteridiofor.
Pendukung anteridium
adalah anteridiofor yang bentuknya menyerupai tangkai dengan cakram berbelah
delapan pada ujungnya dan diatas cakram terdapat ruang mirip bantalyang
bermuara ke atas , ruang ini terdapar anteridium.
Sporofit
Riccia sp
Riccia
sp
merupakan golongan lumut hati berthallus berwarna hijau , kecil, pipih,
bercabang dikotom.
Thallus gametofit
memperlihatkan susunan bentuk roset.terdapat dua bagian :
Daerah fotosintesis
pada permukaan dasar thallus tersusun dari aesolae yang terletak tepat dibawah
epidermis atas dari dasar aerolon muncul filamen bercabang yang tersusun dari
sel kloroplas disebut filamen fotosintesis
Daerah penyimpanan
makanan tersusun atas sel-sel yang tidak berwarna rapat tanpa ruang antar sel
dan mengandung tepung. Pada epidermis bawah sebagai tempat munculnya sisik dan rhizoid.
Sporofit Riccia sp yang telah dewasa memiliki
srtuktur paling sederhana dibandingknan lumut lain.
Arkegonium
Riccia sp
Arkegonium adalah alat
reproduksi betina yang menghasilkan ovum. Tumbuh pada thallus yang berbeda
dengan anteridium.
Pertumbuhannya
dipengaruhi oleh sinar matahari dan suhu.
Pendukung arkegonium
adalah arkegoniofor yang berakhir dengan badan berbentuk bintang.kaki bintang
berjumlah sembilan tepinya berlipat ke bawahsehingga sisi atas menghadap ke
bawah. Arkegonium seakan terdapat di sisi bawah badan yang berbentuk bintang
tadi.
Letak arkegonium pada
pendukungnya berderetan menurut arah jari-jari. Tiap baris diselubungi oleh
selaput yang bergerigi yang dinamakan periketium. Tipe sel terdapat di pinggir
sel yang satu ditengah-tengah lalu membelah melintang membentuk sel tutup dan
sel dalam, ketiga sel yang dipingir yang membelah menjadi dinding perut dan
leher arkegonium.
Dari sel dalam akhirnya
terbentuk sel telur. Sel saluran perut dan sel saluran leher, sel epidermis
badan pendukung arkegonium mempunyai papila dan membentuk kapiler pada
permukaan yang memudahkan tergelincirkan spermatozoid masuk ke arkegonium.
Spermatozoid bereaksi kemokalis terhadap zat putih telur.
Marchantia sp
Berbentuk lembaran hati
tumbuh menempel diatas tanah.
Gemma cup merupakan
ogan reproduksi vegetatif marchantia sp disebut kuncup. Dapat membentuk thallus
baru yang memiliki rhizoid. Struktur gemma seperti mangkok dipermukaan
gametofit. Tumbuh dibagian atas thallus.
Gemma terlepas oleh air
hujan dan terbawa oleh air agak jauh dari induknya.
Bila gemma melekat pada
bagian pipih di tanah, maka dari bagian bawahnya keluar rhizoid lalu dari
thallus baru akan berkembang. Gemma kecil berbentuk lensa yang menempel pada
tangkai yang pendek didasar kapula.
Pteridophyta
Tumbuhan paku merupakan
suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya
dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan
daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji.
Seperti pada Bryophyta,
pada Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan yang menunjukkan
adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofitnya mempunyai beberapa perbedaan
dengan gametofit lumut, walaupun sama – sama terdiri atas sel – sel yang
haploid. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium, dan protalium
ini hanya berumur beberapa minggu saja. Besarnya paling banyak hanya beberapa
cm saja, bentuknya menyerupai thallus hepaticae. Umumnya protalium itu
berbentuk jantung, berwarna hijau dan melekat pada substratnya dengan rhizoid –
rhizoid. Padanya terdapat anteridium (biasanya pada bagian yang sempit) dan
arkegonium (dekat dengan lekukan bagian yang melebar). Pembuahan hanya dapat
berlangsung jika ada air. Baik anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi
bawah protalium di antara rhizoid – rhizoidnya. Sehabis pembuahan, dari zigot
tumbuh keturunan yang diploid, yaitu sporofitnya. Pada tumbuhan paku sporofit
ini sama sekali berbeda dengan sporofit lumut.
Pada tumbuhan paku
biasanya protalium lalu binasa, akan tetapi jika tidak terjadi pembuahan,
protalium itu dapat bertahan sampai lama. Sporofit itulah yang pada
Pteridophyta menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dibedakan dalam
akar, batang dan daun. Hal ini disebabkan, karena zigot tumbuhan paku yang
sekarang masih hidup itu, segera pada permulaan perkembangannya selain
haustorium lalu memisahkan sel – sel calon akar, batang dan daun.
Arkegonium
paku
Arkegonium baru
terbentuk setelah protalium mendapatkan kesempatan yang cukup lama berasimilasi,
jadi sudah cukup mengumpulkan persediaan makanan. Protalium berupa lembaran,
memiliki rizoid pada bagian bawahnya. Alat reproduksi betina adalah arkegonium
yang nantinya akan menghasilkan ovum. Arkegonium yang sudah masak ditandai
dengan membuka pada bagian ujungnya. Ovum pada arkegonium akan dimasuki oleh
spermatozoid yang berflagel dengan bantuan perantara air.
Protalium
dengan Arkegonium
Gametofit pada tumbuhan
paku hanya berukuran beebrapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki
gametofit berbentuk hati yang disebut protalus yang berupa lembaran. Protalus
hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk kebutuhan nutrisinya. Alat
reproduksi betia adalah arkegonium yang dapat menghasilkan ovum. Arkegonium
terletak pada lekukan bagian yang lebar. Gametofit yang hanya memiliki
arkegonium disebut gametofit uniseksual.
Anteridium
paku
Anteridium yang
dibentuk pada mulanya berupa tonjolan berbentuk papil kemudian terbagi oleh
suatu dinding berbentuk corong. Jika anteridium sudah masak, sel-sel yang
melingkar dan tensi lendir akan mengembang kemudian akan terlepas. Demikian
pula spermatid berbentuk yang terdapat dalam anteridium dan engembung dan
terlepas, dan tiap spermatid mengeluarkan satu spermatozoid dengan banyak bulu
cambuk. Bila arkegonium sudah masak, maka spermatozoid bergerak masuk ke dalam
arkegonium menuju ke sel telur sehingga terbentuklah embrio.
Protalium dengan
Anteridium
Perkembangbiakannya
menunjukkan pergiliran kerturunan yaitu fase sporofit dan fase gametofit.
Gametofit pada paku disebut protalium. Protalium hanya berumur beberapa minggu
saja dan berbentuk seperti jantung berwarna hijau. Pada protalium ini terdapat
anteridium yang terdapat pada bagian yang paling sempit.
Perkembangan
Embrio
Pada
umumnya endosperm merupakan hasil pembelahan sel endosperm primer secara
mitosis berkali-kali dan berfungsi member makan embrio yang sedang berkembang.
Tidak semua golongan tumbuhan mempunyai endosperm. Tumbuhan yang tidak punya
endosperm adalah suku orchidae. Pada stemaceae, tropaceae, drajat ploidi
endosperm bervariasi, tergantung pada jumlah inti megaspore yang berfungsi pada
pembentuk gametofit betina. Endosperm pada kebanyakan tumbuhan mempunyai
derajat ploidi. Ploidi endosperm haustorium pada Thesium alpimen lebih dari
384n. Endosperm Arummacutatum mempunyai ploidi sangat tinggi yaitu 24576n.
Terjadinya poliploidisasi pada endosperm disebabkan karena peristiwa
endomitosis dan fusi inti di dalam endosperm.
Sel –sel endosperm berbentuk
isodiametris di dalamnya butir 1 aleuron. Sel –sel aleuron mempunyai dinding
tebal, inti besar, dan sitoplasma tidak bervakuola. Pada dikotil, aleuron tidak
merupakan lapisan tapi merupakan butir-butir yang terdapat di dalam sel
endosperm. Misalnya, pada Riccinus communis, viccia roba, apabila di dalam biji
tidak dijumpai adanya endosperm. Fungsi nutritive bagi embrio yang sedang
berkembang diambil alih oleh jaringan yang ada di dalam ovulum.
Pada family tertentu antara lain
amarantaceae, lannaceae, piperaceae, dan caparidaceae, jaringan nucleus dapat
sebagai cadangan makanan. Jaringan nucleus yang fungsinya sama dengan endosperm
disebut perisperm. Perisperm dan epidermis nuselus banyak mengandung amilum.
Sedangkan endospermnya sendiri yang terdapat disekitar embrio sangat mereduksi
bila dibandingkan perisperm. Jumlah amilum harus bertambah mulai dari khalaza
sampai ke bagian mikrophyly sehingga 99% bagian dari biji piper nigrum ini
ditempati oleh perisperm. Pada biji Myristica fragnans endosperm dan perisperm
berkembang sama kuat.
Pada cyonastium, endosperm dan
sebgaian besar nuselus tidak kelihatan selama perkembangan biji. Namun, sel-sel
nuselus yang ada dibagian khalaza tepat di atas jaringan vaskuler aktif
mengadakan, membentuk jaringan yang disebut kolozosperm. Sel-sel jaringan ini
penuh dengan lemak dan amilum berfungsi sebagai pengganti endosperm.
Isserep.1993.152-154.
Pada bakal buah dibedakan dinding
bakal buah dan ruang bakal buah. Pada bakal buah beruang banyak ada sekat
pemisah. Bakal biji atau ovulum ada pada daerah dinding bakal buah dalam
(adaksial) disebut plasenta.
Berdasarkan
perkembangannya, endosperm dibagi menjadi:
a.
Nuclear
Pembelahan
inti endosperm primer secara mitosis tidak diikuti oleh pembentukan dinding
sekat sehingga terjadi inti bebas. Endosperm tetap berinti bebas selamanya
seperti pada limnethes atau mungkin menjadi seluler pada tahap selanjutnya.pada
sebagian besar kasus pembentukkan dinding kebanyakan secara sentripetal atau
diawali pada ujung mikrophyle dan bergerak pada khalaza. Biasanya endosperm menjadi
seluler seluruhnya akan tapi pada phaseolus seluresasi terjadi hanya di
sekeliling embrio.
b.
Seluler
Pembelahan
mitosis, inti endosperm primer diikuti dengan pembentukkan dinding sekat.
Disini embriosae terbagi dalam ruangan-ruangan walau ada yang mengandung lebih
dari 1 inti, misalnya pada piperomiaceae. Umumnya terdapat pada dikotil.
Pembelahan inti endosperm primer dan pembelahan inti selanjutnya diikuti oleh
pembentukan dinding.
c.
Helobial
Merupakan
kombinasi anther. Tipe nukleat dan seluler misalnya, pada helobiaceae, Zea mays
atau oriza sativa. Tipe endosperm ini sangat terbatas pada monocotyledone.
Riezky maya,P. 2010.17.
Perkembangan
embrio dimulai ketika zygot membelah menghasilkan 2 sel. Fase ini masih disebut
zygot. Selanjutnya sel yang jauh dari mikrofil mengalami pembelahan secara
terus menerus sehingga terbebtuk kumpulan sel dengan struktur seperti bola yang
merupakan stadium awal dari embrio yang disebut proembrio. Pada monokotil bunga
dijumpai 1 kotiledon. Pada embrio terbentuk 2 kutub apical yaitu calon tajuk
diujung lainnya. Riezky Maya P. 2010. 31-33
Induksi
Mangifera sp
Dormansi adalah masa istirahat bagi
suatu organ tanaman atau biji.
Dormansi ini merupakan kemampuan biji
untuk mengundurkan fase perkecambahannya hingga saat dan tempat yang
menguntungkan untuk tumbuh.
Faktor yang menyebabkan dormansi biji
adalah:
a)
Tidak sempurnanya embrio
b)
Embrio yang belum matang secara
fisiologis
c)
Kulit biji yang tebal
d)
Kulit biji impermeable
e)
Adanya zat penghambat untuk
perkecambahan
Fase yang terjadi dalam dormansi biji,
fase induksi yaitu fase tertundanya metabolisme. Fase bertahannya embrio untuk
berkecambah karena faktor lingkungan yang tidak menguntungkan, perkecambahan
ditandai dengan meningkatnya hormon dan aktivitas enzim.
Fase induksi ditandai dengan terjadinya
penurunan jumlah hormon.
Inisiasi
Mangifera sp
Perkecambahan merupakan muncul radikel
menembus kulit benih dan bisa diartikan muncul dan berkembangnya struktur
penting embrio dari dalam benih.
Perkecambahan bersifat epigeal.
Proses perkecambahan:
1.
Imbibisi
2.
Aktivasi enzim
3.
Perombakan simpanan cadangan
4.
Inisiasi pertumbuhan embrio
5.
Pemunculan radikel
6.
Pemantapan kecambah
Inisiasi pertumbuhan embrio terjadi
setelah semua proses imbibisi, aktivasi enzim, dan katabolisme cadangan makanan
berjalan.
Inisiasi ditandai dengan:
a.
Meningkatnya bobot kering poros embrio
b.
Menurunnya bobot kering endosperm.
Differensiasi
Mangifera sp
Differensiasi terjadi saat perkecambahan
dimana sel-sel embrio membelah menghasilkan banyak sel yang berbeda-beda.
Peristiwa penting dalam differensiasi,
embrio selama perkecambahan adalah dimulainya perkembangan sel pengangkul dalam
prokambium.
Waktu perkembangan jaringan pembuluh
berkaitan dengan berbagai peristiwa fisiologis.
Dalam keeping biji metabolisme
diaktifkan dan dikendalikan oleh rangsangan dari sumbu embrio.
Terjadi perkembangan sel-sel membentuk
struktur dan fungsi khusus atau protoderm, prokambium dan meristem dasar.
Pada kecambah dikotil, ridak memiliki
floem internal, jaringan pembuluh hipokotil di sebelah atau terbagi menjadi
beberapa berkas yang dapat diikuti hingga keeping biji.
Pembuatan Preparat Tumbuhan
Metode
parafin merupakan cara pembuatan preparat permanen yang menggunakan parafin sebagai media embedding
dengan tebal irisan kurang lebih mencapai 6 mikron-8 mikron. Metode ini
memiliki irisan yang lebih tipis daripada
menggunakan metode beku atau metode
seloidin yang tebal irisannya kurang lebih mencapai 10 mikron.
Langkah-langkah
penting dalam metode ini antara lain fiksasi, pencucian, dehidrasi,
penjernihan, embedding, penyayatan (section), penempelan, pewarnaan, dan penutupan.
Fiksasi
adalah usaha untuk mempertahankan komponen-komponen sel atau jaringan agar
tetap pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukurannya.
Media yang digunakan untuk fiksasi adalah fiksatif. Fiksatif berfungsi untuk
menghentikan metabolism secara cepat, mengawetkan komponen sitologis dan
histologist, memperkuat tekstur yang rapuh dan member pewarnaan sehingga bagian-bagiannya dapat diketahui. Factor-faktor yang berperan dalam fiksasi
adalah buffer(pH), suhu yang rendah, ketebalan irisanperubahan volume,
osmolalitas pada larutan fiksatif, konsentrasi dan waktu fiksasi.
Larutan
fiksasi yang digunakan untuk proses fiksasi adalah larutan Bouine. Larutan
fiksasi ini merupakan larutan yang mampu bereaksi dan menandai suatu sel dengan
spesimen diiris setipis mungkin.
Dehidrasi
berfungsi untuk menghilangkan air dalam jaringan. Bahan yang digunakan harus
bias menggantikan fungsi air. Dehidrasi yang baik dilakukan secara bertahap
dari konsentrasi 70% sesuai dengan pelarut Bouine formol kemudian
berturut-turut kedalam alcohol 80%,90%, 96% dan alcohol absolute. Pada setiap
konsentrasi dilakukan pengulangan 3x.
Embedding
merupakan proses pelilinan suatu organ dengan menggunakan kotak kertas. Proses
ini memudahkan dalam membuat irisan yang sangat tipis (10 mikrometer) dengan
menggunakan mikrotom. Agar memudahkan paraffin masuk kedalam sel ,alcohol dalam
organ diganti zat yang dapat mengusir
alcohol sebelum diusir paraffin.
Clearing
atau dealkoholisasi ini dapat menggunakan aceton, benzol, toluol,xylol.
Clearing dapat dilakukan 24jam. Beberapa
keuntungan menggunakan kotak kertas dalam embedding yaitu bisa membuat arah
ayatan dan menandai suatu jaringan. Jaringan atau sampel akan ditanam di ketas
kotak, dengan terlebih dahulu parafin membeku pada bagian dasar dalam kotak dan
setelah penempelan jaringan dilanjutkan dengan penutupan dengan parafin sampai membeku.
Proses
penyayatan (sectioning) diawali dengan pengirisan blok parafin dengan scalpel,
sehingga permukaan blok parafin yang akan diiris dengan mikrotom berbentuk segi
empat. Letak mata pisau pada mikrotom menentukan hasil yang diperoleh. Hasil
sayatan diambil dengan menggunakan kuas secara hati-hati. Pita hasil sayatan
ditempel pada kaca objek dengan menggunakan meyer albumin. Kaca obyek tersebut
diletakkan di atas meja penangas (haeting plate).
Mikrotom adalah mesin yang dapat digunakan
untuk mengiris specimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk
pemeriksaaan mikroskop.beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan
untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology.
Jenis-jenis mikrotom yang bias dipakai pada mikroteknik adalah: 1.Rocking
microtom ,cara kerjanya seperti penghantam kayu, biasanya untuk organ –organ
keras seperti kayu; 2. Rotary microtom atau microtom putar,cara kerjanya dengan
di putar yang akan menggerakkan objek mikroteknik metode paraffin. ;3.Sliding
microtom atau mickrotom sorong, dimana jaringan tetap pd posisinya dan pisau
yang bergerak maju dan mundur. Mikrotom ini sering digunakan pada penyayatan
jaringan yang ditanam dalam celloidin. Biasanya digunakan pada objek – objek
keras; 4. Freezing microtom atau mikrotom beku,sering digunakan untuk jaringan
yang tidak ditanam dalam paraffin ataupun dalam celloidin, jadi jaringan yang
disayat tidak ditanam tapi dibekukan dengan CO2. Keuntungan dari mikrotom ini
adalah waktu yang dipakai lebih pendek,karena langsung disayat setelah proses
fiksasi. Kerugiannya adalah bila temperature kamar tinggi, objek menjadi lunak
sehingga sulit dipotong. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses
penyayatan ini adlah: mikrotom harus seberat mungkin, meja tempat mikrotom
harus stabil, pisau harus cocok dengan mikrotom, posisi pisau harus stabil,mata
pisau harus tajam,bersih dan suhunya harus sama dengan balok jaringan yang akan
disayat.
Pewarnaan
merupakan suatu tahap dalam mikroteknik untuk mempertajam atau memperjelas
berbagai elemen jaringan, terutama sel-selnya, sehingga dapat dibedakan dan
ditelaah dengan mikroskop. Tanpa pewarnaan jaringan terlihat transparan
sehingga sulit diamati. Pewarnaan akan memperjelas rinci suatu jaringan sehingga
mudah dipelajari. Pewarnaan dibedakan
nonvital dan vital. Pewarnaan non vital,pewarnaan yang dilakukan setelah
jaringan dimatikan melalui fiksasi. Teknik ini merupakan teknik dengan cara
yang paling lazim digunakan,terutama untuk pekerjaan rutin sehari-hari,terutama
pembuatan preparat/sediaan praktikum mahasiswa. Pewarnaan vital , maka proses
pewarnaan dilakukan selagi jaringan/ sel masih dalam keadaan hidup. Sel-sel
yang masih hidup tersebut diharapkan mampu untuk menyerap warna maupun mengikat
memfagosit partikel-partikel zat warna. Dengan demikian zat warna yang
hendaknya tidak bersifat toksik bagi sel-sel tersebut. Proses pewarnaan
dilakukan setelah preparat dideparafinasi dengan merendam preparat pada xylol.
2 komentar:
thanks sangat membantu :)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) mengumumkan secara resmi rencana seleksi guru PPPK - PNS tahun 2022
menyatakan, guru honorer yang SDH mengabdi lama bisa menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN) lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak PPPK Dan PNS
"Kemendikbud akan menyediakan materi pembelajaran secara daring untuk membantu tenaga HONORER mempersiapkan diri sebelum ujian seleksi penerimaan pegawai kontrak PPPK sampai PNS
Dan khusus untuk teman2 Honorer yang sudah mengabdi lama yang ingin masuk prioritas pengangkatan langsung lulus Tes PPPK Dan CPNS - PNS bisa m'hubungi staf direktur aparatur sipil negara bapak hj Gunawan dafit semoga beliau bisa bantu,
Dan Alhamdulillah sekali lagi terima kasih kepada staf direktur aparatur sipil negara
BPK Drs hj Gunawan dafit semoga bapak sehat selalu dan diberi umur panjang semoga kredibel kinerja bpk selalu meningkat dari tahun" kemarin, bagi teman teman yang ada masalah di bidan guru dan kepegawaian pemerintahan silahkan hub BPK dafit no hp beliau ☎️ 081249264549 semoga beliau bisa bantu dari segala masalah anda seperti yang saya alami kemarin, semoga petunjuk dari saya ini bisa jadi motivasi anda dan bisa jadi amal ibadah saya sekeluarga amin. Terima kasih
Posting Komentar