RPP BIOLOGI SMP KELAS VIII
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : VIII/1
Pertemuan Ke- : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 4 jam
pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan
tahapan perkembangan manusia.
Indikator
A. Kognitif
1. Proses
a. Mengidentifikasi
ciri-ciri
balita, remaja, dewasa, dan manula.
b. Mengidentifikasi
tahap-tahap
perkembangan manusia.
c. Mengidentifikasi
tanda-tanda
kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan.
d. Menganalisa
hormon sistem
reproduksi yang mulai aktif saat masa pubertas.
e. Mengidentifikasi
bahaya
pergaulan bebas dan narkoba.
2.
Produk
a. Menyebutkan
ciri-ciri
balita, remaja, dewasa, dan manula.
b. Menjelaskan
tahap-tahap
perkembangan manusia.
c. Menyebutkan
tanda-tanda
kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan.
d. Menyebutkan
hormon sistem
reproduksi yang mulai aktif saat masa pubertas.
e. Menyebutkan
bahaya
pergaulan bebas dan narkoba.
B. Psikomotorik
a. Mendiskusikan ciri-ciri balita, remaja, dewasa, dan
manula.
b. Mendiskusikan tahap-tahap perkembangan manusia.
c. Mendiskusikan tanda-tanda kelamin sekunder pada
laki-laki dan perempuan.
d. Mendeskripsikan bahaya pergaulan bebas dan narkoba
C. Afektif
A.
Karakter
1.
Memiliki kedisiplinan selama proses pembelajaran.
2.
Menanamkan tanggungjawab.
3.
Dapat menyampaikan pendapat.
4.
Sikap berpikiran terbuka.
B.
Keterampilan sosial
1.
Dapat menghargai pendapat orang lain.
2.
dapat bekerja sama dengan orang lain
Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Proses
a. Mengidentifikasi
ciri-ciri
balita, remaja, dewasa, dan manula minimal 4.
b. Mengidentifikasi
tahap-tahap
perkembangan manusia
yaitu tahap prakelahiran dan pascakelahiran.
c. Mengidentifikasi
tanda-tanda
kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan minimal 3.
d. Menganalisa
hormon sistem
reproduksi yang mulai aktif saat masa pubertas.
e. Mengidentifikasi
bahaya
pergaulan bebas dan narkoba.
2.
Produk
a.
Menyebutkan ciri-ciri
balita, remaja, dewasa, dan manula minimal 4.
b.
Menjelaskan tahap-tahap
perkembangan manusia
yaitu tahap prakelahiran dan pascakelahiran.
c.
Menyebutkan tanda-tanda
kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan minimal 3.
d.
Menyebutkan hormon sistem
reproduksi yang mulai aktif saat masa pubertas.
e.
Menyebutkan bahaya
pergaulan bebas dan narkoba.
B. Psikomotorik
a.
Mendiskusikan
ciri-ciri
balita, remaja, dewasa, dan manula.
b.
Mendiskusikan
tahap-tahap
perkembangan manusia.
c.
Mendiskusikan tanda-tanda
kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan.
d. Mendeskripsikan bahaya pergaulan bebas dan narkoba
C. Afektif
A.
Karakter
1.
Memiliki kedisiplinan selama proses
pembelajaran.
2.
Menanamkan tanggungjawab.
3.
Dapat menyampaikan pendapat.
4.
Sikap berpikiran
terbuka.
B.
Keterampilan sosial
1.
Dapat menghargai pendapat orang lain.
2.
Dapat bekerja sama dengan orang lain
Materi
Ajar
Manusia
juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tentu saja terjadi perubahan berat
dan tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu sekitar 3 kg,
pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan sekarang mungkin beratmu
sekitar 35 kg. Selain tumbuh, kamu juga mengalami perubahan menuju kedewasaan
(berkembang). Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau
kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan atau perubahan sikap dan kebiasaan dari
balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap tahap perkembangan memiliki
ciri yang berbeda. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua
proses ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.
A.
Pertumbuhan dan perkembangan Prakelahiran
Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi
(pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah
membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran
pada manusia.
Tahap
|
Keterangan
|
Fertilisasi
|
terjadi
pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang menghasilkan zigot, secara
genetik bisa laki-laki atau perempuan.
|
Hari
ke-6-9
|
Embrio akan menempel pada rahim ibunya.
|
Minggu
ke-2
|
Terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio
terbentuk menjadi 3 lapisan yaitu:
1. Lapisan
luar (eksoderm) akan berkembang menjadi lapisan luar kulit dan sistem saraf.
2. Lapisan
tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago,
dan otot.
3. Lapisan
dalam (endoderm) akan berkembang menjadi organ-organ dalam dan
kelenjar-kelenjar.
|
Minggu
ke-3
|
Jantung embrio mulai berdenyut dan terus tumbuh dan berkembang.
Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga segmen, yaitu
otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota badan,
seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.
|
Minggu
ke-4
|
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Melalui plasenta ini,
ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan,
memiliki kaki, paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh. Selain itu, ginjal,
hati, kantung empedu, dan pancreas berkembang dan paru-paru mulai berkembang, kelenjar
tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai
terbentuk.
|
Minggu ke-5
|
Bagian-bagian otak mengalami spesialisasi fungsi. Telah
terbentuk palate
(lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap dengan ujung
gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia. Pada minggu ini, embrio
mulai bergerak pentinguntuk perkembangan kesehatan otot.
|
Minggu ke-6
|
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Kepala terlihat lebih besar
karena
pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio sudah jelas.
Beberapa sistem organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap
berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
|
Minggu ke-8
|
Embrio menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis
(perkembangan dan pembentukan organ). Alat genetalia sensitif pada sentuhan.
Penutup mata mulai terbentuk (pelupuk mata).
|
Minggu ke-10
|
Fetus sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi
menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Gerakan
fetus biasanya konstan, dapat melangkah, menendang, jungkir balik,
meregangkan badan, dan menggerakkan lengan. Indera penciumanmulai berkembang.
|
Minggu ke 11-13
|
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ
reproduksi luar tampak. Tulang mulai mengalami proses osifikasi
|
Minggu ke-14
|
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar.
Fetus bisa merasakan emosi ibu dan bisa menendang dengan kuat.
|
Minggu ke 15- 16
|
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan
seluruh tubuh fetus sensitif terhadap sentuhan.
|
Minggu ke-19
|
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan
terhadap infeksi, sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan
kemungkinan ada masalah dalam pernapasan.
|
Minggu ke24
|
Bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
|
Minggu ke-38
|
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah
berfungsi sepenuhnya dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
|
B. Pertumbuhan dan perkembangan pascakelahiran
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pascakelahiran
No
|
Tahap
|
Ciri-Ciri
|
1.
|
Balita
|
1. Mulai
mengenal lingkungan dan butuh zat gizi yang banyak.
2. Membutuhkan
perhatian khusus dari orang tua.
3. Senang
bermain dan bersifat kekanak-kanakan (manja).
4. Cenderung
keras kepala dan suka menolak perintah.
5. Hormon
pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
|
2.
|
Kanak-kanak
|
1. Gigi
susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh.
2. Pertumbuhan
jiwanya relatif stabil.
3. Daya
ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya.
4. Mudah
menghafal tetapi juga mudah melupakan.
5. Sifat
keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima pengertian karena
kemampuan logikanya mulai berkembang.
|
3.
|
Remaja
|
1. Mulai
memperhatikan penampilan, memilih teman yang cocok.
2. Mudah
cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis.
3. Tidak
mau dibatasi aktivitasnya dan diperlakukan seperti anak kecil.
4. Selalu
ingin mencoba hal-hal baru dan senang meniru idola.
5. Mulai
bersikap kritis, ada perubahan bentuk fisik,
6. Mulai
ada hormon reproduksi dan alat kelamin berkembang.
7. Hormon
pertumbuhan masih terus dihasilkan.
|
4.
|
Dewasa
(18-60)
|
1. Daya
pikir cepat.
2. Bersikap
kritis dan sudah memiliki pendirian yang tetap.
3. Sudah
menetapkan lingkungan yang dianggap cocok.
4. Sudah
dapat memilih pasangan hidup yang dianggap cocok.
5. Organ
reproduksi sudah matang dan sempurna.
6. Hormon
pertumbuhan sudah tidak dihasilkan lagi.
|
5.
|
Manula
|
1. Terkadang
mudah tersinggung, bersifat kekanak-kanakan.
2. Pendirian
dan pemikirannya sudah tetap.
3. Rambut
putih, kulit keriput, mata mulai rabun.
4. Gigi
mulai tanggal dan menjadi ompong.
5. Wanita
mengalami masa menopause.
|
PUBERTAS PADA
REMAJA
Pubertas adalah
perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis).
Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah
mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormone
kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap
untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi
psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang
berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi
makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis
(kejiwaan/emosional).
1)
Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari
perubahan tubuh, meliputi
perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang
dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon
androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas
secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri
kelamin primer
1. Organ
kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan
sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di
dalam indung telur (ovarium).
2. Organ
kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali
mengalami “mimpi basah” yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan
ditandai dengan mengalami menstruasi yang pertama kali.
b. Ciri
kelamin sekunder
Pada
remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai
berikut.
1.
Mulai tumbuh jakun, tumbuh kumis atau
jenggot.
2.
Perubahan suara menjadi lebih besar dan
berat.
3.
Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan
sekitar organ kelamin.
4.
Mulai tampak otot-otot yang berkembang
lebih besar dan menonjol.
5.
Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
6.
Perubahan jaringan kulit menjadi lebih
kasar dan poripori tampak membesar.
7.
Kadang-kadang diikuti dengan munculnya
jerawat di daerah muka.
Pada
remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai
berikut.
1. Membesarnya
payudara dan puting susu mulai timbul.
2. Pinggul
melebar.
3. Tumbuh
rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4. Suara
lebih nyaring.
5. Kadang-kadang
diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
c. Perubahan
proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang
kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2) Pubertas Secara Psikis
Selain
terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan
hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri
pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari identitas diri
Dalam
usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa
membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja
tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba
karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
a.
Mulai tertarik
kepada lawan jenis
Masa
remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai
ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja
belum diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja
dapat berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.
Media pembelajaran
1) Laptop
2) LCD
3) Spidol
4) Soal diskusi kelompok
Rancangan Pembelajaran
1.
Kegiatan awal (5 menit)
a.
Guru memberikan motivasi dan apersepsi
tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Siswa
mendapatkan motivasi dan gambaran tentang materi belajar hari ini.
b.
Guru memancing rasa ingin tahu siswa.
Siswa
mulai ingin tahu tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia.
2.
Kegiatan inti (5 menit)
a.
Guru menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
b.
Guru mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok-kelompok belajar.
c.
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas
3.
Evaluasi (15 menit)
a.
Guru mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
b.
Guru mencari cara untuk
menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok.
c.
Guru memberikan soal
posttest
d.
Guru menutup pembelajaran
Penilaian
1. Kognitif :
Postest, Lembar diskusi kelompok
2. Psikomotor : diskusi dan presentasi
3. Afektif :
Lembar observasi
Instrumen penialian terlampir
Surakarta,
25 Maret 2013
Mengetahui
Diana Fatihatul Ulumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar