Kelompok
5B dan 5SBI
1.
Aditya Tulus /k4310001
2.
Ariska Y / k4310008
3.
Diana F / k4310020
4.
Listiawan / k4310049
5.
Rina w / k4310071
6.
Kumaya A /k4310046
Remedial Teaching
Perbedaan pembelajaran remidial dan remidiasi
Pengajaran remedial merupakan
suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran
yang membuat agar hasil yang dicapai lebih baik dari pengajaran yang diberikan
sebelumnya. Secara garis besarnya pengajaran ini merupakan pengajaran mengulang
dari pengajaran yang telah diberikan sebelumnya terutama terhadap materi yang
dianggap belum dikuasai oleh siswa. Sebab hasil yang telah dicapai belum
memuaskan. Yang dapat diperbaiki adalah semua bidang studi yang dianggap kurang
baik hasilnya.
Remedial - Remidi – Her – Perbaikan Adalah suatu
istilah perbaikan nilai yang telah penulis ketahui sejak SMP, hingga sekarang,
ketika penulis duduk di bangku perkuliahan.
Remedial diberikan kepada siswa maupun mahasiswa yang memiliki nilai dibawah cukup, dan dilakukan perbaikan untuk mencapai nilai cukup. Untuk standar nilai cukup itu sendiri, antara sekolah yang satu dengan yang lain, maupun antara kampus yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Tergantung kebijakan dari masing-masing instansi tersebut.
Remedial diberikan kepada siswa maupun mahasiswa yang memiliki nilai dibawah cukup, dan dilakukan perbaikan untuk mencapai nilai cukup. Untuk standar nilai cukup itu sendiri, antara sekolah yang satu dengan yang lain, maupun antara kampus yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Tergantung kebijakan dari masing-masing instansi tersebut.
Tujuan pembelajaran remidial
Pada dasarnya tujuan yang
ingin dicapai dalam pengajaran remidi tidak berbeda dengan tujuan instruksional
umum. Tetapi karena sasarannya adalah siswa yang mempunyai kesulitan, maka
diharapkan melalui proses penyembuhan, perbaikan maupun pelajaran tambahan, tujuannya
:
1. Memahami akan kekurangan
dirinya, kelemahannya maupun kesulitannya dan bersedia untuk menerima “uluran”
pelajaran remidi dari guru. Kegagalan pengajaran remidi bilamana siswa merasa
bahwa dirinya merasa malu untuk menghadapi kenyataan tersebut.
2. Mempunyai sikap terbuka untuk
dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap dalam menekuni pelajaran
tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.
3. Para siswa dapat memilih
materi dan fasilitas belajar yang sesuai dengan yang diperlukan. Misalnya buku
teks tambahan. Alat belajar dan sebagainya
4. Siswa dapat mengatasi hambatan
belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar belakang kesulitan belajar yang
dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab-sebab kesulitan yang berbeda.
5. Sesudah terbiasa mengatasi kesulitan,
akan menimbulkan sikap baru dalam belajar yang dianggap ada pengaruhnya
terhadap prestasi, misalnya sekarang membiasakan diri belajar pada waktu dini
hari, dimana sebelumnya tak pernah dilakukan.
6. Dengan adanya perubahan sikap
dan prestasinya maka siswa dengan mudah dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang diterimanya.
7. Sesudah tercapai hasil yang
lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri sehingga dapat mempertebal harga
diri dan menambahkan motivasi baru.
Prinsip – prinsip pengajaran remidi
1. Pengajaran remidi diberikan
setelah kesulitan belajar diketahui. Dengan demikian merupakan pelayanan khusus
bagi mereka yang memerlukannya.
2. Tujuan yang akan dicapai
sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Perbedaannya terletak pada kesulitan yang dihadapi siswa.
3. Metode yang dipakai pada
pengajaran remidi bersifat differensial. Disesuaikan dengan sifat, jenis dan
latar belakang kesulitannya. Dengan demikian satu sama lain berbeda sesuai
dengan individu yang dibantu.
4. Pelaksanaannya memerlukan
kerja sama dengan pihak lain; yaitu pembimbing, guru bidang studi lain, bahkan
kalau perlu dengan psikologi.
5. Memerlukan peralatan dan
penunjang lebih banyak. Sebab untuk membantu mereka diperlukan tambahan alat
belajar. Misalnya buku teks lain, mungkin peta,kalkulator, peralatan lab.
Bahasa dll.
6. Alat evaluasi yang diperlukan
sesuai dengan keadaan siswa yang diberikan bantuan, jadi mungkin sekali berbeda
dengan siswa lain yang normal. Bahkan seringnya mengadakan evaluasi lebih
tinggi.
Pelaksanaan Pembelajaran remidial
Pembelajaran remidial bisa dilakukan kapan saja. Karena
pembelajaran itu tidak terbatas waktu, selagi siswa itu merasa dan terlihat
belum menguasai standar kompetensi yang seharusnya, maka pendidik sewajarnya
mengadakan pembelajaran remidial kepada siswa. Namun yang sering terjadi adalah
pendidik mengadakan pembelajaran remidial itu setelah uji kompetensi
Peserta Pembelajaran remidial
Yang wajib mengikuti Pembelajaran remidial adalah peserta
didik yang memerlukan pelajaran tambahan, dalam hal ini adalah siswa yang belum
tuntas belajar dan siswa yang belum paham terkait materi yang diberikan.
Batasan maksimal pelaksanaan Pembelajaran remidial
Pelaksnaan pembelajaran ini tidak ada batasan, yang utama
siswa itu mampu mencapai standar kompetensi yang diharapkan.
Waktu dan alokasi waktu Pembelajaran remidial
Jumlah jam tatap muka dalam pembelajaran perbaikan dihitung sama dengan
jumlah jam tatap muka dalam struktur kurikulum, yang penting diluar jam pembelajaran
reguler. Supaya lebih efektif maksimal dua jam pelajaran per minggu
Metode Pengajaran Remidi
Metode yang digunakan
sebaiknya menggunakan pembelajaran aktif, dimana sisiwa itu diarahkan supaya
aktif dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga informasi itu akan
lebih kuat terpatri di dalam otaknya.
Dalam memberikan pengajaran
remidi adalah sebagai berikut :
1. Pemberian tugas,
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Kerja Kelompok
5. Tutor Sebaya, dan
6. Pengajaran Individual
Keterangan.
1. Metoda pemberian Tugas.
Dalam pemberian tugas dapat diberikan kepada kelompok ataupun
individual. Tugas yang diberikan sesuai dengan jenis, sifat dan latar belakang
kesulitan yang dihadapi. Metoda ini dapat pula diberikan untuk mengetahui kasus
yang sedang dicari.
Keuntungan dari metoda ini adalah :
Keuntungan dari metoda ini adalah :
a. Siswa dapat memahami dirinya,
bai kelebihan atau kelemahannya.
b. Untuk memperdalam atau
memperluas materi pelajaran.
c. Memperbaiki cara – cara
belajar yang kurang efisien.
d. Mempercepat kemajuan
belajarnya baik pada kelompok maupun individual
2. Metode Diskusi
Dengan diskusi akan terjadi interaksi antar individu untuk
memecahkan suatu masalah. Sehingga setiap individu akan dapat memberikan buah
pikirannya untuk memecahkan masalah yang dilontarkan oleh guru. Dalam
pengajaran remidi dapat dipergunakan untuk memecahkan kesulitan yang sama dalam
suatu kelompok, untuk mencari pemecahannya.
Kompleksitas soal pembelajaran remidial
Kompleksitas soal sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Sistem penilaian pembelajaran remedial Sama seperti penilaian kelas biasa/regular, hanya saja standar penilaiannya di turunkan, hal ini tentu saja berefek pada kualitas.
Persamaan pembelajaran remedial = pembelajaran biasa
Pembelajaran aktif. Hampir sama karena sebenarnya pembelajaran remedial kelanjutan dari pembelajaran biasa/ kelas regular. Hanya saja peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan tambahan materi. Peserta didik yang dimaksud adalah peserta didik yang belum tuntas belajar. Selain itu materi pembelajaran yang digunakan merupakan konsep terpilih. Dasar pemilihan materi yaitu analisis kebutuhan.
Bentuk
kegiatan pembelajaran
remedial teaching
Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan
guru, antara lain: 1) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%, 2)
pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, 3) pemberian tugas-tugas
kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial antara 20 % sampai dengan
50%, dan 4) pemanfaatan teman sebagai tutor sebaya.
Bentuk pembelajaran remidial
Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial:
a.
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%
b.
Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan
perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%;
c.
Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20 %
tetapi kurang dari 50%;
d.
Pemanfaatan tutor teman sebaya.
Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang.
Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di
luar jam tatap muka.
Mekanisme
pembelajaran remedial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar