Jumat, 28 Juni 2013

Fisiologi Tumbuhan


Hambatan Transportasi Air Dalam Tanaman

§      Terputusnya jalur utama transportasi air (Xilem)
Apabila Xylem, sebagai tokoh utama dalam pengangkutan air dari tanah ke dalam tumbuhan sampai terputus karena suatu factor, misalnya ketika batang di potong, maka transportasi air  akan terhambat, dan air tidak akan sampai ke tempat tujuan.
§      Terjadinya Kavitasi
Kavitasi adalah kejadian putusnya untaian molekul air dalam pipa, tabung atau pembuluh. Dalam teori Kohesi, antara molekul air terdapat gaya tarik menarik yang disebut sebagai gaya kohesi. Air di dalam pembuluh xylem sering berada dalam keadaan tertarik (tension). Tenaga tarikan ini disebabkan oleh proses transpirasi yang berlangsung, serapan air secara osmotic oleh sel-sel hidup disekitar pembuluh xylem, dan tenaga hidrasi dari dinding sel. Tenaga tarikan terhadap untaian molekul air ini sebenarnya tidak melebihi -3,0 MPa (mega pascal) (Benyamin L, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian Lyman Briggs (1950) menyatakan bahwa untuk pipa kapiler berdiameter 0,05 mm, tenaga tarikan sebesar -2,0 MPa belum mampu memutuskan untaian molekul air didalam pipa. Untuk pembuluh xylem yang berdiameter 0,08 mm dibutuhkan tenaga tarikan yang jauh lebih tinggi sebelum kavitasi dapat terjadi.
§      Alelopati
Alelopati adalah interaksi biokimia antara mikroorganisme atau tanaman baik yang bersifat positif maupun negative (Mollisch, 1937). Alelopati disebut pula sebagai suatu kandungan kimia yang bersifat aktif maupun pasif yang dibebaskan ke lingkungannya sehingga mempengaruhi organisme lainnya. Senyawa alelopati banyak terkandung pada jaringan tanaman, seperti akar, ubi, rhizome, batang, daun, bunga, buah dan biji yang dikeluarkan tanaman melalui cara penguapan, eksudasi  akar, hasil lindihan, dan pelapukkan sisa-sisa tanaman (Moenandir, 1988) yang mampu mengganggu pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Senyawa yang diidentifikasi sebagai alelopati diantaranya  adalah flavanoid, tanin, asam ferulat, asam fenolat, kumarin, terpenoid, steroid, sianohidrin, quinon, asam sinamik, dan derivatnya (Risvi. 1992)
Alelopati dapat menyebabkan penurunan permeabilitas membrane sel, menghambat pembelahan, pemanjangan dan pembesaran sel, menurunkan kemampuan penyerapan air dan unsur hara terlarut (Sastroutomo, 1991). Penurunan permeabilitas sel akibat alelopati menjadikan sel tidak elastis sehingga menghambat lalu lintas air dan hara terlarut melewati membrane sel. Hambatan tersebut terjadi pada saat proses penyerapan unsur hara yaitu masuknya air dan hara terlarut ke sel akar maupun transportasi unsur hara dan hasil fotosintesis diantara sel-sel jaringan pengangkut dalam tanaman.
§      Terjadinya penebalan pita kaspari
Konsep aliran air terjadi secara Apoplas (bagian tumbuhan yang mati, mulai dari dinding sel dan pembuluh xylem), dan Simplas (bagian yang hidup dari tumbuhan, meliputi sitoplasma beserta organel-organelnya). Apoplas terjadi terutama pada jaringan akar yang masih muda yang sel endodermisnya belum mengalami penebalan pita kaspari. Cara ini memegang peran utama pada akar muda. Tetapi bila jaringan akar yang sudah tua yang sel endodermisnya sudah mengalami penebalan pita kaspari, maka aliran air dengan cara apoplas akan terhalang dengan kuat. Akibat dari ini maka akan terjadi peningkatan jumlah air dan bahan terlarut, sehingga menimbulkan aliran balik yang keluar dari akar sebagai kebocoran apoplas. Hal lain juga menimbulkan naiknya potensi air sehingga memungkinkan terjadinya osmosis ke dalam sel dan dilanjutkan secara simplas menuju silinder pusat atau ke jaringan pembuluh.
§      Menutupnya Stomata
Menutupnya stomata akan menghambat laju transpirasi. Dalam bukunya, Benyamin Lakitan (2004) menyebutkan bahwa laju pengangkutan terbukti akan berlangsung lebih cepat jika transpirasi berlangsung secara optimum. Sehingga dapat ditarik kesimpulam bahwa bila transpirasi tidak terjadi atau laju transpirasi rendah sekali, maka proses pengangkutan air dan zat hara pun akan terjadi secara lambat.

DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. RajaGrafindo Persada

Molisch, H. 1937. The Influence of One Plant on Another: Allelopathy.. Scientific Publishers, India.

Rizvi, SJH and V. Rizvi, 1992. Allelopathy: Basic and Applied Aspects. Chapman and Hall, London.

Tidak ada komentar: