Senin, 17 Juni 2013

Fisiologi Hewan


Kelompok 3 kelas B
1.    Ariska Yanuarsari                    (K4310008)
2.    Diana Fatihatul U                    (K4310020)
3.    Husin Nur Arifin                     (K4310039)
4.    Ratri Kusumaningrum             (K4310069)
5.    Siti Wulandari                        (K4310079)



Komponen Darah dan
Perbedaan Jantung Pada Amphibi, Reptil dan Mamalia

KOMPONEN PENYUSUN DARAH
Komponen penyusun darah terdiri dari plasma darah (cairan) dan sel-sel penyusun darah. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula (sel-sel darah) yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Fungsi Darah Bagi Manusia
1.    Sebagai alat transportasi. Darah mengangkut O2 dan CO2 (dalam sistem respirasi), zat-zat makanan (dalam sistem pencernaan), zat-zat sisa yang hendak dibuang tubuh (sistem ekskresi)
2.    Darah berfungsi sebagai alat pelindung tubuh dari penyakit (fungsi leukosit)
3.    Untuk menjaga keseimbangan asam basa (pH) darah dan mengentalkan darah
4.    Sebagai bahan pembeku darah segera setelah terjadi pendarahan, agar tubuh tidak terlalu banyak kehilangan darah (fungsi trombosit)
5.    Sebagai alat penstabil suhu tubuh dengan memastikan penyebaran energi yang merata ke seluruh tubuh.

A.   



Berikut ini adalah penjelasan dari Kortiskula (sel-sel darah):
Æ  Sel darah merah / eritrosit. (sekitar 99% dari korpuskula)


 





- berbentuk bulat gepeng, cekung (bikonkaf)
- tidak punya inti sel
- mengandung hemoglobin yang membuat darah berwarna merah
- diproduksi di sumsum tulang pipih dan pipa




Eritrosit merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya. Dalam keadaan normal, jumlah eritrosit mencapai hampir separuh dari volume darah.  Eritrosit dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Eritrosit mengandung banyak hemoglobin. Darah berwarna merah karena hemoglobin berwarna merah tua. Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paru-paru. 
Æ  Sel darah putih / leukosit. (0,2% dari korpuskula)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit. Jumlah leukosit lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi, yaitu:
a.       Neutrofil,juga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul, jumlahnya paling banyak. Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna benda asing sisa-sisa peradangan. ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen (matur, matang).
b.      Limfosit,memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit t (memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit b (membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
c.       Monosit,mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
d.      Eosinofil,membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
e.       Basofil,juga berperan dalam respon alergi. Bentuknya berubah-ubah, memiliki inti, tidak berwarna, diproduksi di sumsum merah tulang, kelenjar limfa, dan limpa, serta berfungsi melindungi tubuh dari bibit penyakit dengan cara memakan kuman dan menghasilkan zat antibodi
Æ  Keping darah / Platelet / trombosit. (0,6 - 1,0% dari korpuskula)



Trombosit merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih. Bentuk trombosit tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Trombosit diproduksi di sumsum merah, dan berperan penting pada proses pembekuan darah. Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit berkumpul pada daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami pengaktivan. Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah pembekuan.
B.  Plasma darah  




Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Sebagian besar plasma darah mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin. Di dalam plasma darah terkandung salah satu faktor pembeku darah, yaitu protombin dan fibrinogen. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
    * albumin
    * bahan pembeku darah
    * immunoglobin (antibodi)
    * hormon
    * berbagai jenis protein
    * berbagai jenis garam
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.
Selain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:
    * merupakan cadangan air untuk tubuh
    * mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
    * membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.

PERBEDAAN JANTUNG PADA AMPHIBI, REPTIL, DAN MAMALIA
Aspek perbedaan
Jantung amphibi
Jantung reptil
Jantung mamalia
Ruang
3 ruang
4 ruang
4 ruang
Jumlah bilik

2, yaitu ventrikel dekster (bilik kanan) dan ventrikel sinister (bilik kiri)
2, yaitu ventrikel dekster (bilik kanan) dan ventrikel sinister (bilik kiri)
Jumlah serambi

2, yaitu atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi kiri)
2, yaitu atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi kiri)
sekat
Pada sekat antara bilik dan serambi terdapat katup.
Sekat antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna
Pada reptile bukan buaya sekat pemisah belum menutup sempurna
Sedangkan pada buaya kedua ventrikel sudah terpisah sempurna, namun percampuran darah dari bilik kiri dan bilik kanan mungkin terjadi melalui suatu lubang (foramen panizzae) yang terdapat pada lengkung sistemik
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 .
Pada sekat antara atria dan ventrikel terdapat katup untuk menjaga agar darah tidak mengalir balik
Tipe peredaran darah
Peredaran darah termasuk peredaran darah ganda-tertutup.
Peredaran darah ganda-tertutup
Peredaran darah ganda-tertutup
Bagian yang mengandung oksigen
Jantung hanya punya satu bilik, darah yang banyak mengandung oksigen dan CO2 masih bercampur dalam bilik jantung
Atrium kiri dan ventrikel kiri
Atrium kiri dan ventrikel kiri
Bagian yang mengandung CO2
Bilik jantung (ventrikel)
Atrium kanan dan ventrikel kanan
Atrium kanan dan ventrikel kanan
Proses peredaran darah
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.

Tekanan diastolic arteri pulmonalis biasanya lebih rendah daripada tekanan diastolic arteri sistemik (aorta). Akibatnya apabila ventrikel berkontraksi, katub pulmonary terbuka, sehingga akan terjadi aliran darah lebih dahulu ke arteri pulmonary daripada ke lengkung sistemik selama setiap siklus denyut jantung.
Pada buaya tahanan aliran darah dalam arteri pulmonary rendah dan tekanan yang timbulkan oleh ventrikel kanan lebih rendah daripada yang ditimbulkan oleh ventrikel kiri. Darah dipompa oleh ventrikel kiri ke dalam lengkung sistemik kanan dan lengkung sistemik kiri melalui foramen panizzae. Karena tekanan di dalam lengkung sistemik kiri tetap lebih tinggi daripada tekanan di dalam ventrikel kanan, maka katub pada dasar lengkung sistemik kanan tetap tertutup selama siklus jantung. Akibatnya semua darah yang dipompakan dari ventrikel kanan masuk ke dalam arteri pulmonary da mengalir ke paru-paru
Darah yang teroksigenasi yang berasal dari jaringan tubuh kembali ke atrium kanan melalui pembuluh balik besar dan kemudian dipompa oleh ventrikel kanan ke paru-paru. Di paru-paru darah menyerahkan karbondioksida yang dibawa dari jaringan dan mengambil oksigen. Darah yang teroksigenasi dari paru-paru ini kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, kemudian ke ventrikel kiri untuk dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta, arteri, dan kapiler

Daftar Pustaka
Jasin, Maskoeri.1992.Zoologi Vertebrata.Surabaya:Sinar Wijaya.
Primiani, Novi.2006.Diktat Kuliah Fisiologi Hewan.Madiun:IKIP PGRI Madiun.
Martha, Fajar. 2011. Sistem peredaran darah hewan. Pada (http://biologipedia.blogspot.com/2011/08/sistem-peredarandarah-hewan.html) diakses pada tanggal 5 Mei 2013.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hrap dikasih SITASI yang jelas